AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tual meminta PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menambah rute kapal ke Tual. Pasalnya, telah terjadi perubahan jadwal perjalanan yang lebih lama sehingga berdampak pada perekonomian daerah tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan pimpinan dan anggota DPRD Kota Tual saat melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat PT. Pelni di Jakarta, Rabu (22/1/2025). Para wakil rakyat Tual diterima oleh Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT. Pelni, Nuraini Dessy.
Ketua DPRD Kota Tual, Hj. Aisyah memimpin kunjungan tersebut didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Tual M. Iqbal Matdoan, Taufik Hamud, Husen Renut, Yudha Pratama, dan Jhon Sianturi. Pertemuan ini membahas penambahan rute kapal ke Kota Tual menyusul terjadinya perubahan operasional rute setelah insiden terbakarnya KM. Umsini beberapa waktu lalu.
Akibat insiden tersebut, PT. Pelni menarik KM. Tidar dari rute Tual untuk menggantikan rute KM. Umsini. Meski digantikan dengan KM. Labobar yang memiliki kapasitas lebih besar, namun jadwal perjalanan yang lebih lama dikeluhkan oleh masyarakat dan DPRD karena dinilai berdampak pada perekonomian Kota Tual.
Hj. Aisyah, Ketua DPRD Kota Tual, menegaskan bahwa perubahan ini memengaruhi stabilitas perekonomian masyarakat, terutama dalam hal akses distribusi barang dan mobilitas penumpang.
"Kami memahami keputusan PT. Pelni dalam situasi darurat, namun jadwal yang lebih lama berdampak signifikan pada kebutuhan masyarakat di Kota Tual. Kami berharap PT. Pelni dapat menambah rute kapal ke Tual untuk mempermudah aksesibilitas," ujar Aisyah.
Kapal Pelni juga memainkan peran penting dalam menunjang parawisata di daerah timur Indonesia khususnya Kota Tual, terutama ketika harga tiket pesawat yang mahal. Hal ini menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Tual, M. Iqbal Matdoan.
"Harga tiket kapal Pelni relatif murah, membuatnya lebih terjangkau bagi wisatawan domestik dan internasional. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, kapal Pelni telah mendukung perekonomian lokal di daerah-daerah yang dikunjungi,"katanya.
DPRD Kota Tual juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan guna memastikan kelancaran operasional pelayaran di rute Tual. Menurut Hj. Aisyah, dengan perbaikan rute dan penambahan kapal, inflasi di Kota Tual dapat ditekan, mengingat pentingnya konektivitas laut untuk distribusi logistik.
Sebelumnya, Kota Tual dilayani oleh dua kapal, KM. Tidar dan KM. Nggapulu. Namun, setelah perubahan ini, rute menjadi terbatas. "Kami sangat berharap pertemuan ini dapat menghasilkan solusi nyata berupa penambahan rute atau kapal yang lebih memadai demi kesejahteraan masyarakat Kota Tual,"ujar Aisyah, menambahkan.
Mengingat menjelang Ramadhan, Taufik Hamud juga menyampaikan terkait dengan banyaknya mahasiswa asal Kota Tual yang tersebar di berbagai kota. Dengan rute kapal dari Jakarta - Surabaya - Makassar - Ambon sampai Tual.
"Setiap pelabuhan tersebut pasti ada mahasiswa asal Tual yang naik kapal tersebut. Kapal Pelni selalu menjadi moda transportasi altetnatif yang membawa mereka ke kampung halaman,"bebernya.
Menambahkan hal tersebut, anggota DPRD asal Demokrat, Yudha Pratama meminta Kota Tual ditambahkan pada rute KM. Dobonsolo untuk bisa menjawab aspirasi dari masyarakat di Kota Tual.
PT. Pelni diharapkan dapat memberikan tanggapan positif terhadap permintaan DPRD Kota Tual untuk mengatasi persoalan ini, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat kembali optimal. (tajudin)