Usai Batas Waktu, Proyek Penataan Kawasan Desa Nusantara Banda Tak Tuntas

  • Bagikan
Banda
Salah satu bagian dari proyek taman nusantara Banda yang belum dituntaskan kontraktor.

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Proyek penataan kawasan Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, senilai Rp4,42 miliar, yang dikerjakan sejak Oktober 2024, hingga kini belum tuntas. Sejumlah item pekerjaan masih terbengkalai meski waktu kontrak telah berakhir pada Desember 2024.

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Putra Palindo Jaya dan diawasi oleh PT. Binakarya Multi Struktur ini meliputi pembangunan Taman Tugu Rakyat Banda, taman segitiga di depan Benteng Belgica, trotoar, serta pemasangan lampu jalan. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan pada Kamis (30/1/2025), masih banyak bagian proyek yang belum rampung.

Proyek yang didanai dari APBD Pemprov Maluku melalui Dinas PUPR Maluku ini memiliki kontrak kerja 75 hari kalender sejak 15 Oktober hingga 28 Desember 2024. Namun, hingga Januari 2025, pekerjaan masih berlanjut, bahkan dihentikan sekitar sepekan lalu dalam kondisi belum selesai.

Sejumlah item pekerjaan yang belum selesai, seperti Taman Tugu Rakyat Banda: Dua kolam besar yang diduga sebagai kolam air mancur tak kunjung selesai. Rumput taman terlihat tak terurus, dengan beberapa bagian gundul. Sebagian ubin juga belum terpasang.

Trotoar utama juga belum tuntas. Jalur sepanjang 250 meter dari depan Hotel Cilu Bintang hingga depan kantor camat serta dari sisi barat kantor camat hingga depan kantor Desa Nusantara belum tuntas. Bagian tengah trotoar masih kosong tanpa ubin. Baru 11 tiang lampu yang terpasang.

Selain itu, trotoar depan gereja tua Pengerjaan sepanjang 50 meter masih belum rampung. Hanya 3 tiang lampu yang telah berdiri.

Taman depan Benteng Belgica - Hotel Cilu Bintang, Rumput taman tampak tak tertata rapi, beberapa bagian kosong dan tandus. Di area ini hanya 4 bangku duduk serta 8 tiang lampu yang terdiri dari 3 tiang pendek dan 5 tiang tinggi yang telah terpasang.

Trotoar depan Benteng Belgica hingga Rutan Banda, hanya 5 tiang lampu tinggi yang sudah terpasang, sementara trotoarnya tidak ada pekerjaan baru. Lampu jalan, seluruh bohlam berbentuk buah pala sudah menyala saat malam hari.

Mansyur Banda yang mengerjakan proyek tersebut, saat dikonfirmasi mengaku, belum dibayarkan Pemerintah Provinsi Maluku. Pekerjaannya justru dijadikan utang Pemerintah.

“Pemerintah belum bayar. Pekerjaannya dijadikan utang untuk dibayarkan pada tahun 2025 ini,” kata Mansyur, tanpa menyebut kenapa pekerjaan belum juga tuntas dikerjakan.(elias rumain)

  • Bagikan