Judi Sabung Ayam Bebas Berpindah Lokasi di Ambon

  • Bagikan
Lokasi sabung ayam
Anggota Polresta Ambon memusnahkan lokasi perjudian di Kamiri Gunung, Kota Ambon tahun lalu. (foto humas polresta ambon)

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Praktik judi sabung ayam kembali marak di Dusun Taeno Bawah, Negeri Rumahtiga, Kota Ambon. Meski telah berulang kali dilaporkan ke pihak kepolisian dan aparatur pemerintah Negeri Rumahtiga, hingga kini belum ada tindakan tegas untuk menutup arena perjudian tersebut.

Kepala Pemuda Taeno, Imadi, mengungkapkan bahwa warga telah melaporkan aktivitas ini, karena dampaknya sangat besar terhadap lingkungan dan generasi muda. Namun, laporan tersebut seolah tidak diindahkan.

"Jujur kami sudah bingung harus mengadu ke mana lagi. Padahal, judi sabung ayam bertentangan dengan hukum dan ajaran agama. Dampaknya bagi masyarakat, terutama anak muda, sangat merugikan," ujarnya.

Menurut Imadi, praktik judi sabung ayam di Taeno Bawah sebenarnya sempat ditutup, tetapi kembali beroperasi setelah lokasi sabung ayam di Dusun Kamiri, Desa Hative Besar ditutup.

"Dulu sempat ditutup, tapi sekarang malah dibuka lagi di Taeno Bawah," bebernya.

Ia menjelaskan bahwa berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan pemuka agama, telah membahas masalah ini. Mereka bahkan telah menyurati pihak berwenang, termasuk Polsek dan Koramil, untuk segera mengambil langkah hukum.

Dari laporan yang sudah diajukan, hanya pihak Koramil yang merespons dengan memerintahkan Babinsa untuk melakukan pelarangan. Namun, karena hanya satu Babinsa yang bertindak, upaya ini dinilai tidak efektif.

"Hanya Babinsa yang bertindak, sehingga hasilnya tidak maksimal. Malah sekarang praktik sabung ayam itu semakin ramai," kata Imadi.

Ia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Negeri Rumahtiga untuk meminta bantuan dalam menutup arena judi sabung ayam tersebut. Namun hingga kini, belum ada tindakan tegas yang diambil.

Imadi mendesak Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease serta Kapolda Maluku untuk segera bertindak. Menurutnya, sangat tidak mungkin aparat keamanan tidak mengetahui adanya praktik judi sabung ayam ini, mengingat lokasinya berada di dekat pemukiman warga dan selalu ramai dikunjungi puluhan orang dari berbagai daerah.

"Arena judi ini sangat dekat dengan pemukiman, dan puluhan orang datang dari berbagai penjuru kota. Sangat mustahil kalau aparat tidak mengetahuinya," tegasnya.

Imadi juga mengungkapkan bahwa ada tokoh masyarakat yang diduga membiarkan praktik ini berlangsung. Ia siap memberikan kesaksian jika diperlukan.

"Kami menduga praktik ini sengaja dibiarkan. Bahkan ada tokoh masyarakat yang turut mengizinkan judi sabung ayam ini dibuka di Taeno," ungkapnya.

Menjelang bulan Ramadhan, ia berharap pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas untuk menutup permanen arena judi sabung ayam tersebut serta menindak para pelakunya agar ada efek jera.

"Jelang Ramadhan, keberadaan judi sabung ayam ini sangat mengganggu. Kami sangat berharap segera ditutup sebelum semakin meresahkan masyarakat," pungkasnya.(elias rumain)

  • Bagikan

Exit mobile version