AMBON, AMEKS.FAJAR.ID – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah resmi melantik Roni Herly Latuconsinasebagai Raja Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, pada Kamis (6/2/2025). Ia menggantikan ayahnya, yang telah memimpin sejak 1986.
Pengangkatan Roni Herly Latuconsina sebagai raja ditetapkan dalam forum Mosonipi masyarakat Pelauw pada 15 Januari 2025, sebagai bagian dari tradisi adat yang diwariskan turun-temurun. Prosesi ini dilakukan setelah mangkatnya Raja Rasyad Efendi Latuconsina di Jakarta pada 5 Januari 2025.
Sebelum resmi dilantik oleh Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, Roni terlebih dahulu dikukuhkan secara adat sebagai Upu Latu Nusa Barakate di rumah Soa Raja Hatuhaha.
Upacara ini dihadiri oleh para tetua adat dan masyarakat dari berbagai negeri adat Hatuhaha, diantaranya Hulaliu, Kailolo, Kabauw, dan Rohomoni, serta gandong dari Negeri Titawae.
Dalam sistem pemerintahan adat Hatuhaha, Upu Latu Nusa Barakate adalah pemimpin tertinggi bagi masyarakat adat. Tradisi ini telah diwariskan sejak berabad-abad lalu dan masih dijunjung tinggi hingga kini.
"Negeri Pelauw dengan segala kearifan adatnya telah menjadi bagian penting dalam sejarah dan peradaban Pulau Haruku," ujar Pj. Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, dalam sambutannya usai mengambil sumpah Roni Herly Latuconsina.
Ia juga berpesan agar Roni menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, serta selalu mendengar suara masyarakat dan mengutamakan kepentingan bersama.
Dihadiri Tokoh-Tokoh Maluku
Pelantikan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, di antaranya Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa, Pj. Gubernur Maluku, Sadali Lie,Anggota DPD-RI asal Maluku, Anna Latuconsina dan Bisri Assidiq Latuconsina.
Pj. Gubernur Maluku, Sadali Lie, menegaskan bahwa seorang raja adat dituntut untuk menjadi motivator dan penggerak dalam menjaga harmonisasi sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjalin hubungan baik dengan Saniri Negeri dan negeri-negeri tetangga.
Prosesi pelantikan berlangsung penuh khidmat dan sakral. Ribuan warga turut hadir, termasuk lebih dari 400 orang dari Gandong Titawae yang sudah tiba sejak dua hari sebelumnya. Selain itu, perwakilan masyarakat adat dari Negeri Oma dan Negeri Soya, Kota Ambon, juga ikut memeriahkan acara.
Pelantikan Roni Herly Latuconsina sebagai Raja Negeri Pelauw menandai kelanjutan tradisi adat yang kuat di Pulau Haruku, sekaligus menjadi simbol persatuan bagi masyarakat Hatuhaha. (Elyas Rumain)