NAMROLE, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Bupati Buru Selatan, La Hamidi, menegaskan bahwa reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan merupakan hal yang mendesak.
Langkah ini, kata dia, bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa, serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Reformasi birokrasi adalah komitmen saya dan Wakil Bupati. Ini perlu dilakukan agar pemerintahan lebih profesional. Namun, hal ini membutuhkan waktu karena harus mengikuti aturan yang berlaku," ujar La Hamidi kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (10/3/2025).
Bupati yang juga mantan anggota DPRD Bursel empat periode ini mengakui bahwa birokrasi saat ini masih merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
"Saya tidak menuding siapa pun, tetapi ini realitas yang kita hadapi. Saat ini, hampir semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt)," ungkapnya.
Menurutnya, untuk sementara waktu, jabatan Plt tetap akan dipertahankan demi kelancaran roda pemerintahan. Namun, ke depan, Pemkab Bursel akan melakukan seleksi terbuka bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) guna mengisi jabatan pimpinan OPD secara definitif.
"Kita akan lakukan seleksi sesuai aturan untuk menempatkan pejabat eselon II dan III secara definitif agar birokrasi lebih efektif," tegasnya.
La Hamidi juga menyoroti kondisi yang terjadi di masa pemerintahan mantan Bupati Safitri Malik Soulisa, di mana sekitar 90 persen pimpinan OPD di Pemkab Bursel dijabat oleh Plt.
Lebih parah lagi, seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang digelar Pemkab Bursel untuk mengisi 23 jabatan eselon II tidak dieksekusi, sehingga hasil seleksi yang telah dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menjadi kadaluarsa dan tidak bisa digunakan.
Akibatnya, anggaran sebesar Rp 750 juta yang telah digelontorkan untuk proses seleksi tersebut terbuang sia-sia.
"Kami tidak mengatakan bahwa pejabat sebelumnya tidak kompeten, tetapi ada hal-hal yang harus diperbaiki. Ini demi birokrasi yang lebih baik," pungkas La Hamidi.(edy simaela)