Bencana Ambon: BPBD Mencatat Kondisi Terparah di Kecamatan Sirimau, 25 Kasus

  • Bagikan
BPBD Kota Ambon, bersama Personil Satuan Brimob Polda Maluku, membersikan rumah warga yang terkena longsor, disalah satu kawasan di Kota Ambon, Minggu (8/6).

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Ambon sejak Minggu (8/6/2025) pagi, mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di berbagai lokasi.

Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, menyebutkan bahwa dampak paling parah terjadi di Kecamatan Sirimau.

“Total 25 kejadian tercatat di Kecamatan Sirimau, meliputi longsor, banjir, dan pohon tumbang. Di Batu Meja dan Hative Kecil masing-masing tercatat tujuh kejadian, ditambah dua titik cuaca ekstrem lainnya,” kata Frits saat dikonfirmasi pada Minggu malam.

Di kawasan Karang Panjang dilaporkan terjadi tiga peristiwa longsor. Sementara di Kelurahan Soya terjadi dua kejadian, termasuk satu titik terdampak cuaca ekstrem. Di Batumerah dan Batu Gajah masing-masing tercatat dua dan satu titik kejadian.

Selain Kecamatan Sirimau, bencana serupa juga melanda empat kecamatan lain di Kota Ambon. Di Kecamatan Nusaniwe, ada dua titik pohon tumbang, yaitu di Amahusu dan depan RS Latumeten kawasan Mangga Dua.

“Teluk Ambon mengalami satu kejadian longsor dan satu titik cuaca ekstrem. Di Baguala dan Leitimur Selatan masing-masing terjadi satu tanah longsor,” jelas Frits.

Meski skala kejadian cukup luas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka.

“Satu korban tertimbun longsor di RT 002/RW 19 Batumerah atas nama Kamaruddin, dan satu lainnya bernama Marlon di RT 004/RW 05 Batu Meja, terkena pohon tumbang. Keduanya kini dalam perawatan medis,” ujar Frits.

Status Siaga Bencana
Frits menambahkan, pihak BPBD telah bergerak cepat dengan memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak.

“Kami telah menyalurkan bantuan awal dan terus memantau wilayah-wilayah rawan,” ujarnya.

Hingga kini, Kota Ambon masih berstatus siaga bencana. Warga diminta tetap waspada dan segera melaporkan kejadian darurat kepada pihak berwenang agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan tepat.(ars hehanussa)

  • Bagikan