NAMROLE, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Sebanyak 94 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Buru Selatan resmi dilepas untuk mengikuti program Praktek Kerja Industri (Prakerin). Kegiatan pelepasan berlangsung pada Senin (3/6) lalu, dan dipimpin oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Buru Selatan, Diana Wael, di halaman sekolah.
Dalam sambutannya, Wael menekankan pentingnya program Prakerin sebagai bagian integral dari kurikulum merdeka yang diterapkan di SMK. “Melalui Prakerin, siswa diberikan kesempatan belajar langsung di dunia kerja nyata, mengenal lingkungan industri, serta beradaptasi dengan dinamika profesionalisme,” kata Wael.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membentuk lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tetapi juga memiliki karakter mulia, sikap mental yang tangguh, serta keterampilan sesuai kebutuhan pembangunan nasional.
“Diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan produktif sesuai bidang keahlian, baik untuk bekerja di perusahaan maupun memulai usaha sendiri. Ini merupakan langkah awal dalam membentuk SDM yang siap bersaing di pasar global,” ujarnya.
Wael juga mengingatkan para siswa untuk menjaga sikap selama masa Prakerin. “Jalani setiap instruksi dari pembimbing industri dengan penuh tanggung jawab. Tunjukkan perilaku jujur, sopan, disiplin, serta dedikasi tinggi, karena Anda membawa nama baik sekolah,” tegasnya.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama kepala sekolah dan para guru, atas dukungan terhadap terselenggaranya program ini. Tak lupa, ucapan terima kasih disampaikan kepada mitra industri yang telah membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung di lapangan.
“Semoga kolaborasi ini terus berlanjut demi peningkatan mutu pendidikan vokasi di Buru Selatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Buru Selatan, Wellem Lesnussa, menyebutkan bahwa 94 siswa peserta Prakerin akan ditempatkan di berbagai instansi pemerintah daerah, badan usaha milik negara (BUMN), dan perusahaan swasta di wilayah Namrole.
“Kami berharap pengalaman ini dapat meningkatkan kompetensi siswa dan menumbuhkan kesiapan mereka menghadapi tantangan dunia kerja,” pungkas Lesnussa.(edy simaela)
