Pelajar Islam Latih Calon Pemimpin Selama Lima Hari

  • Bagikan

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) dalam agenda turba dan pendampingan, menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Dasar (Leadership Basic Training). Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi terobosan bagi eksistensi PII di Maluku yang vakum selama beberapa tahun belakangan.

Kegiatan yang berlangsung di SMK Negeri 2 Ambon, 15-20 April itu mengambil tema “Menciptakan Pelajar Muslim yang Cendekia, Berjiwa Pemimpin dan Mampu Menjawab Tantangan di Era Digitalisasi".

Sebanyak 21 pelajar dari Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kota Ambon serta 10 mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) menjadi peserta pada kegiatan yang dihadiri tiga orang PB PII dan alumni PII Maluku, itu.

Perwakilan PB PII, Hamida Rumatumia dalam sambutannya berharap, Latihan Kepemimpinan ini diharapkan dapat menghasilkan pelajar muslim di Maluku yang peka terhadap zaman serta dapat bersaing untuk menjadi generasi-generasi emas yang dapat membawa nama Maluku pada kancah nasional.

"Sebagai Pengurus PB PII asal Maluku, saya memiliki beban moril dan tanggungjawab untuk merangsang pelajar Maluku yang unggul dan mampu membaca perkembangan zaman sehingga mereka kelak dapat menentukan arah Maluku emas di masa yang akan datang,"kata dia.

Hamida yang aktif di PII Papua Barat hingga ke PB, itu menilai, kegiatan tersebut juga sebagai langkah awal PB PII bersama para alumni PII di Maluku yang selanjutnya disebut Keluarga Besar PII untuk kembali menghidupkan organisasi itu yang beberapa tahun mengalami kevakkuman hingga saat ini.

Ia menuturkan, Pengurus Wilayah (PW PII) Maluku pernah menjadi tuan rumah Muktamar Nasional PII yang dilaksanakan di Hotel Amans pada 2009 silam. Setelah itu, terjadi beberapa kali pergantian kepengurusan hingga 2013 yang diketuai Sudirman Buton.

"Setelah itu vakum sampai sekarang. Jadi kegiatan ini merupakan inisiasi PB, karena sebelum (PW PII Maluku) diaktifkan lagi harus ada kadernya dulu. Nanti baru dilakukan konferensi wilayah untuk pembentukan PW Maluku kembali,"jelasnya.

Talimuddin Rumaratu yang menyampaikan sambutan mewakili Keluarga Besar PII sekaligus membuka secara resmi acara tersebut, mengatakan, di era digital saat ini, ada nilai yang bergeser.

"Begitu juga pola dan perilaku anak. Sehingga itu kita harus antisipasi agar tidak berpotensi pada degradasi moral hingga rusaknya mental dan aqidah mereka,"ujarnya.

Menurut dia, pemuda harus mampu dan melek terhadap isu-isu global yang saat ini. Sebab tanpa disadari ketegangan dunia saat ini juga dapat memberikan dampak bagi kestabilan di Indonesia maupun Maluku.

“Pelajar saat ini bukan hanya yang bergelar siswa tapi siapapun yang masih mengemban tugas belajar itulah pelajar. Siswa dan mahasiswa itu hanyalah kualifikasi strata akademis tapi pelajar adalah tugas dan tanggungjawab siapapun yang masih dalam proses berstudi sampai kapanpun bahkan hingga menutup mata," tutupnya. (*/yan)

  • Bagikan