Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Ekspor tembus nilai tertinggi sepanjang sejarah ekonomi Indonesia dicapai awal tahun ini. Surplus pada April 2022 capai US$7,56 miliar. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi yang berhasil melampaui bulan Oktober 2021 dengan nilai sebesar US$5,74 miliar.
Selain datang dari neraca perdagangan, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kinerja positif juga ditunjukkan pada indikator ekspor yang mengalami surplus dengan nilai sebesar US$27,32 miliar. Surplus ekspor juga mampu mengungguli rekor tertinggi sebelumnya pada bulan Maret 2022 yang tercatat mencapai US$26,50 miliar.
Menurut Airlangga, tingginya dominasi sektor industri pada kegiatan ekspor yang mencapai 69,86 persen juga menjadi stimulus dalam peningkatan nilai surplus ekspor, hal ini karena kinerja ekspor akan mengarah pada basis komoditas-komoditas dengan nilai tambah yang terus bertumbuh.
“Selain itu, program hilirisasi yang diterapkan Pemerintah untuk mendorong nilai tambah komoditas di tengah harga yang kian meningkat juga memiliki andil dalam tumbuhnya kinerja ekspor saat ini,” kata Airlangga.
Dengan keberhasilan program hilirisasi tersebut, kata Airlangga, ke depannya Pemerintah akan kian gencar dalam memaksimalkan berbagai potensi kebijakan lainnya seperti kerja sama bilateral dan multilateral dalam meningkatkan perdagangan, utamanya dalam peningkatan nilai ekspor Indonesia.
“Selain program hilirisasi, Pemerintah akan terus meningkatkan nilai ekspor Indonesia melalui berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan program promosi ekspor dengan peningkatan kerja sama billateral dan multilateral. Forum G-20 juga akan dioptimalkan untuk menggali berbagai potensi kerja sama perdagangan dengan berbagai negara,” ungkap Menko Airlangga.
Selain itu bergeser dari catatan nilai ekspor, sisi impor tercatat mengalami penurunan dari periode sebelumnya sebesar -10,01 persen month to month pada April 2022 menjadi sebesar US$19,76 miliar. (dep1/dft/fsr)