Jakarta AMEKS.FAJAR.CO.ID — Banyak cara memenangkan kontestasi politik. Namun cara membelah dengan menanam kebencian terhadap pihak lain yang berujung polarisasi, bukan cara yang baik. Golkar ingin setiap kader menggunakan cara-cara yang baik dan menyejukkan.
Hal ini ditegaskan Ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat meluncurkan aplikasi Golkar Institute Training App (GITA) di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (13/6).
“Membelah itu syaratnya adalah ekstremisme. Dan ekstremisme itu adalah pendekatan ketakutan ataupun intimidasi dari masyarakat. Politik pecah belah adalah politik fear yang dimainkan. Oleh karena itu kita tidak ingin politik fear yang dimainkan. Tetapi, politik yang optimis kepada kemajuan,” tambah Airlangga.
Airlangga menginstruksikan seluruh kader partai berlambang pohon beringin mengedepankan politik persatuan dan berkemajuan, bukan politik pecah belah atau Politics of Fear. Airlangga menekankan pentingnya kepemimpinan yang dibangun atas dasar kerja sama, bukan saling menjatuhkan.
“Partai Golkar sifatnya inklusif. Partai Golkar merekrut, bekerja sama dengan partai lain. Yakni dengan membentuk koalisi dengan PAN dan PPP. Artinya apa, kita membuat kepemimpinan yang bisa bekerja sama. Kita ingin bahwa politik kita adalah politik yang mempersatukan. Bukan politik yang membelah-belah.” tutur Airlangga.
Partai Golkar sendiri telah resmi meluncurkan aplikasi Golkar Institute Training App (GITA) di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (13/6). Peluncuran aplikasi pendidikan politik ini dilakukan bersamaan pembukaan Executive Education Program for Young Political Leaders Angkatan 7.
Airlangga Hartarto berharap, Training App bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan politik di Indonesia. Secara khusus, Airlangga meminta kepada seluruh peserta maupun kader Golkar untuk menyapa keluarga, tetangga dan sahabat tentang pendidikan politik yang diperoleh dari Golkar dan Training App.
“Golkar menjadi salah satu partai dalam pemerintah dan ikut membangun. Partai Golkar bukan partai penonton, hanya menonton kebijakan. Inilah momentum Partai Golkar untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap. Artinya, Golkar harus menang di 2024,” tegasnya.(yan)