Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah menyiapkan pembiayaan skala ultra-mikro bagi UMKM Pemula, dalam tiga jenis. Kredit Mekaar, Kredit Umi ataupun kredit super mikro.
UMKM oleh Pemerintah diberi akses ke tiga jenis kredit ini. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara daring dalam acara Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Universitas Negeri Yogyakarta.
Acara ini digelar secara hybrid dan dengan dihadiri lebih dari 500 peserta, Selasa (28/06). Kata Airlangga, semangat kewirausahaan harus dipupuk sejak awal atau sejak mahasiswa.
“Program kewirausahaan yang diinisiasi oleh kampus, menjadi salah satu kunci keberhasilan penciptaan lapangan kerja yang berasal dari lingkungan universitas,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga, mengatakan kegiatan yang dilakukan di Perpustakaan Digital Universitas Negeri Yogyakarta tersebut, merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, termasuk kepada kalangan civitas akademika, mengenai KUR sebagai alternatif pembiayaan untuk memulai usaha.
“Dengan berwirausaha, para mahasiswa ataupun anak muda bisa menjadi game changer yang berkontribusi kepada pembangunan ekonomi Indonesia. Ini menjadi momentum kolaborasi antara Pemerintah dan civitas akademika,” tegas Menko Airlangga.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir yang hadir langsung pada kesempatan tersebut menjelaskan, UMKM Pemula yang membutuhkan modal yang lebih besar dapat mengakses KUR dengan plafon maksimal 500 juta.
Untuk KUR, kata dia, Pemerintah telah menetapkan plafon KUR tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun dengan memberikan kebijakan relaksasi dan tambahan subsidi. Sehingga para debitur hanya menanggung bunga sebesar 3 persen sampai dengan 31 Desember 2022.
Sebagai informasi, kegiatan Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Universitas Yogyakarta diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian dan dikemas dalam bentuk Seminar Nasional yang bertajuk “Upaya Peningkatan Semangat Kewirausahaan Mahasiswa Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kemudahan Akses Permodalan”.
Kegiatan sosialisasi ke Universitas Negeri Yogyakarta tersebut mendapatkan respon sangat positif dan juga diapresiasi oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO.
“Kegiatan ini sangat baik dan saya mengapresiasi. Kita memang harus memiliki kewirausahaan yang kuat di berbagai sektor, agar kita punya pengalaman yang komprehensif dan tidak hanya hebat di teori tetapi prakteknya juga hebat. Sinergi dengan Kementerian ini harus terus kita tingkatkan,” kata Rektor Prof. Sumaryanto.
Usai pemaparan dari Menko Airlangga dan Deputi Iskandar, acara Kemenko Perekonomian Goes to Campus di Universitas Negeri Yogyakarta dilanjutkan dengan talkshow yang berlangsung interaktif.
Talkshow tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus Ketua Pusat Studi Inovasi Inkubasi Bisnis dan HKI LPPM Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd., Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi, dan Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya.(ltg/fsr)