Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kisruh di tubuh Gerindra Maluku kembali muncul. Setelah Robby Gaspersz, kini Phill Latumaerissa dicopot dari kursi Ketua DPC Gerindra Kota Ambon. Pencopotan tanpa surat. Disampaikan lisan oleh anak buahnya sendiri.
“Iya. Saya dicopot,” kata Phill Latumerissa yang dihubungi ameks.fajar.co.id, Minggu (24/7/2022) malam. Pencopotan politisi yang ikut mendirikan Gerindra ini, disampaikan Jhoni Paulus Wattimena, yang justru ditunjuk sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Ambon.
Wattimena yang juga anggota DPRD Kota Ambon ini ditunjuk oleh Ketua DPD Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa menggantikan Phill. Penunjukan hanya melalui telepon kepada Wattimena.
“Saya tidak tahu alasannya. Pak Oni datang ke rumah saya, dan menyampaikan kalau petunjuk Ketua DPD Gerindra Maluku, saya dicopot. Dan Pak Oni penggantinya,” kata Phill, salah satu politisi kawakan di Kota Ambon ini.
Phill menerima pencopotannya, tanpa ingin melawan keputusan Hendrik Lewerissa yang juga anggota DPR RI ini. Hanya saja dia mengingatkan, pada saatnya dia akan menyampaikan apa langkah yang akan diambil terhadap keputusan tersebut.
Soal laporkan ke DPP Gerindra, Phill dengan sedikit tertawa, mengatakan tak akan menempuh jalur itu. Bagi dia, langkah melapor ke DPP, adalah keputusan yang sia-sia. Karena itu, melapor ke DPP tidak akan dilakukan.
“Kita ini orang kecil. Ngga usah buang-buang energi untuk melapor ke DPP. Saya terima keputusan itu dengan ikhlas. Tapi saatnya juga akan saya sampaikan langkah politik saya ke rekan-rekan media,” ungkap Phill.
Di tangan Phill, Gerindra cukup bersinar di pentas politik lokal Kota Ambon. Dari pertama kali Gerindra ikut Pemilu di Kota Ambon, sudah bisa meraih dua kursi. Pada pemilu 2014, dan 2019, mereka bahkan meraih kursi Wakil Ketua DPRD Kota Ambon.
Phill hanya menyesalkan, mekanisme pencopotan dirinya yang melalui cara-cara tak elegan. Dia mengingatkan, Gerindra partai besar, karena itu jangan mengutamakan perilaku politik yang tamak. Apalagi dalam saat kita sedang berproses di masa tahapan pemilu 2024.
“Saya pun, ketika berada di posisi saya, tidak akan menerima cara-cara seperti ini. Pergantian itu biasa. Cuma kalau tak elegan, tak beretika, dan tak bermoral, ini kan tidak baik. Jangan karena kita punya kuasa, lalu kita bisa berbuat apa saja,” kata Phill.
Di demokrasi modern ini, kata Phill, pola yang tak bermoral seperti itu, harusnya ditinggalkan. Era sudah berubah, karena itu pola pikir, pola tindak dalam berpolitik juga harus diubah.
“Jangan sampai setelah saya, ada lagi orang lain di partai Gerindra yang menjadi korban, dengan cara berpolitik seperti ini. Kan kasian. Pak Prabowo tidak menghendaki cara-cara begini,” tandas Phill. (yan)