Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID FAJAR. CO. ID. - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, telah memberlakukan tanggap darurat bencana hingga 8 Agustus mendatang. Langkah ini diambil, setelah terjadi banjir, longsor, yang menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas Pemerintah.
Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Moyo Utomo mengatakan, bencana alam di Pulau Haruku, terutama yang menimpah beberapa negeri itu, terjadi sekira pukul 03.00 WIT, Sabtu (30/7) pagi.
Di Pulau Haruku, bencana terjadi di Negeri Rohomoni dan Negeri Haruku. Banjir dan pohon tumbang, akibat curah hujan yang tinggi. Tanggul Negeri Haruku jebol. Di Rohomoni, sungai Wai Ira dan Wai Memi kembali meluap.
Di Rohomoni ada sekitar 60 rumah warga terendam banjir. Sementara di Haruku 150 rumah terendam. Sebanyak 50 rumah diantaranya mengalami rusak berat di Negeri Haruku akibat banjir bandang.
" Ada juga dan pohon tumbang pada jalan trans Haruku yakni dari arah Negeri Rohomoni menuju Negeri Haruku yang mengakibatkan terhambatnya akses arus lalu lintas. Namun sudah dibersihkan oleh personil Polsek Haruku, yang dipimpin Kapolsek Iptu Julkisno Kaisupy, "jelasnya.
"Dua rumah warga hanyut terbawa arus air, 3 rumah rusak berat dan 146 rumah warga terendam air, satu bangunan sekolah rusak ringan, jalan raya utama rusak berat, “ kata Moyo.
Sementara untuk di Negeri Aboru, lanjut Moyo, bencana alam terjadi sekira pukul 04.00 WIT. Kondisi ini disebabkan air sungai meluap cukup deras melewati jembatan di dalam negeri. Terjadi kerusakan berat dan akses lalu lintas terhambat.
"Untuk negeri Aboru, satu unit rumah warga rusak berat, dan jembatan penghubung dalam negeri Aboru rusak berat, membuat akses penghubung antar desa di Haruku, yang melewati negeri Aboru, sementara tidak bisa lewat, " paparnya.
Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, telah memberlakukan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Plt. Kepala BPBD Maluku Tengah, Abdul Latif Key mengatakan, bahwa pihaknya telah memberlakukan tanggap darurat. "Iya, untuk Maluku Tengah telah di berlakukan tanggap darurat,"kata dia, kepada media ini terpisah, Sabtu (30/7).
Menurutnya, hal ini diberlakukan untuk semua daerah yang terkena dampak bencana banjir maupun tanah longsor. "Seperti di Negeri Haruku, Kecamatan Pulau Haruku, Dusun Huameteno Kilo meter 10 Negeri Sepa, kilometer 7, 8, 9, 12 dan lain sebagainya," jelasnya.
Latif menjelaskan, korban banjir yang terjadi dibeberapa titik di Maluku Tengah, akan di pindahkan sementara ke lokasi yang aman, untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan yang terjadi.
"Banjir di Haruku dan beberapa daerah di Kecamatan Amahai hingga sudah mulai surut," katanya. Dikatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan terkait korban banjir di berbagai titik yang tersebar di Maluku Tengah. (ARH/DW)