Los Angeles, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Indonesia berharap forum IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, Amerika Serikat, bisa memberikan dampak positif bagi hubungan ekonomi 14 negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri IPEF yang diselenggarakan 2 hari mulai tanggal 8 September hingga 9 September 2022.
Opening Ceremony IPEF dibuka oleh Duta Besar Katherine Tai, United States Trade of Representative (USTR) dan Gina Raimondo, Menteri Perdagangan Amerika Serikat.
Dalam pidato pembukaannya, Katherine mengatakan, Pemerintah Amerika Serikat melalui forum IPEF, menyatakan komitmennya untuk membantu menyelesaikan permasalahan regional untuk memastikan generasi di masa depan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah Amerika Serikat juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi 14 negara dalam pertemuan IPEF, dan kembali menekankan pentingnya kolaborasi dalam membantu menyelesaikan permasalahan regional.
Sementara, Secretary Gina mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah berkonsultasi dengan parlemen dan sektor swasta agar dapat segera mewujudkan kerangka kerjasama dalam IPEF.
Kerangka kerjasama IPEF, menyeimbangkan antara fleksibilitas dan inklusivitas serta menghasilkan hal-hal yang memberikan manfaat secara tangible untuk semua.
Menko Airlangga menyambut baik forum kerjasama ini. Kata Airlangga, IPEF merupakan respons atas kondisi saat ini, dimana seluruh negara harus bekerja bersama menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan kesejahteraan serta pengembangan keadilan di kawasan Indo Pasifik.
IPEF menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan keberlanjutan. Oleh karenanya, di dalamnya ada penekanan terkait good governance, transisi energi, serta pengembangan SDM.
Forum IPEF mengangkat pembahasan di tingkat global terhadap 4 (empat) fokus yang menjadi tantangan ekonomi bagi hampir semua negara di wilayah Indo Pasifik.
“Empat pilar yang menjadi pembahasan dalam IPEF adalah perdagangan, rantai pasok, energi bersih, dekarbonisasi dan infrastruktur (ekonomi bersih), serta perpajakan dan anti korupsi (ekonomi adil),” ungkap Airlangga.
Pilar Perdagangan dikoordinasikan oleh United States Trade Representative (USTR), sedangkan rantai pasok, ekonomi bersih, dan ekonomi adil di bawah koordinasi United States Department of Commerce (USDOC).
Partisipasi Indonesia dalam forum ini sangat penting karena Indonesia menginginkan dukungan negara mitra dalam Presidensi G20 dan keketuaan ASEAN 2023.
"Indonesia berharap, komitmen yang dihasilkan dalam forum IPEF akan melengkapi komitmen lain yang telah dilakukan Pemerintah dalam forum multilateral. Selain itu, pemberdayaan komunitas lokal juga penting untuk menghasilkan kontribusi substansial pada ekonomi negara,” ujar Menko Airlangga.
IPEF, merupakan inisiatif Amerika Serikat yang secara resmi diluncurkan oleh Presiden Biden pada 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Saat itu, partisipasi pemerintah Indonesia dicerminkan dengan kehadiran Menteri Perdagangan secara virtual mewakili Presiden Joko Widodo.
Terdapat 14 negara yang berpartisipasi dalam IPEF yaitu Amerika Serikat, Australia, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara-negara ASEAN (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam).
Selain mengikuti rangkaian pertemuan IPEF, Ketua Umum Partai Golkar ini juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Menteri di sela-sela pembahasan pilar di forum IPEF. Menko Airlangga mengadakan pertemuan terbatas dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Gina Raimondo dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi, dan Menteri Perdagangan Selandia Baru, Damien O’Connor.(*/yan)