Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Dalam sepekan terakhir, pelayanan listrik disejumlah titik di wilayah Kota Ambon, Maluku, dikeluhkan warga. Ada terjadi pemadaman hingga berjam-berjam.
Kondisi ini memantik spekulasi jika pemadaman terkait kerusakan pembangkit listrik kapal atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Maltang)beberapa waktu lalu.
Diketahui pemadaman listrik berjam-berajam terjadi di wilayah Ahuru, dan Ponegoro. Terkait itu, pihak PT.PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara memastikan pemadaman yang terjadi, tidak ada kaitannya denhan belum beroperasinya BMPP Nusantara 1.
"Tidak ada hubungan dengan apapun (BMPP), itu gangguan jaringan. Pasca kejadian kerusakan yang terjadi di BMPP itu, sudah penambahan pembangkit 20 MW mendukung pasokan kelistrikan di pulau Ambon," ujar Hairul Hatala, Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Maluku-Maluku Utara, Sabtu (17/9/2022) malam.
Menurutnya, pemadaman yang terjadi di beberapa titik itu, akibat terjadi ganguan pada jaringan.
" Pohon tumbang tertimpah jaringan di kawasan Ahuru. Sehingga untuk beberapa wilayah juga harus dipadam karena masuk dalam satu jalur yang sementara di perbaiki akibat pohon tumbang itu," kata Hairul.
Sebelumnya, Cuaca ekstrim berupa menyebabkan putusnya kabel penghubung dari Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 dengan sistem kelistrikan Ambon beberapa waktu lalu.
Kondisi tersebut sudah langsung di sikapi, sebagai langkah pengamanan, pembangkit BMPP Nusantara 1 terpaksa harus keluar dari sistem pada tanggal 08 Mei 2022.
PLN juga melakukan pemindahan pembangkit tambahan ke Ambon dengan total kapasitas sebesar 20 MW dari Surabaya dan Sulawesi, agar tidak terjadi kekurangan daya sambil menunggu proses pemulihan selesai.
Pemindahan pembangkit tersebut ke Ambon dilakukan secara bertahap tiba di Ambon akhir Mei 2022 untuk mengoptimalkan pembangkit yang ada, yakni PLTMG Ambon Peaker kapasitas 34 MW, PLTD Poka kapasitas 17,6 MW dan PLTD Hative Kecil berkapasitas 4,1 MW.
Tercatat saat ini beban puncak di sistem Ambon sebesar 58,0 MW dengan daya mampu pembangkit yang tersedia sebesar 55,7 MW di luar BMPP.(ERM).