Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Olahraga kini menjadi industri. Bagi Presiden Joko Widodo, cakupannya sangat luas. Tidak hanya terkait dengan industri events namun juga termasuk industri apparel atau clothing line, perlengkapan olahraga, hingga broadcasting dan commercial.
Dengan demikian, sektor olahraga juga memiliki kemampuan untuk menjadi salah satu pendongkrak perekonomian dan mengembangkan sport tourism nasional.
Pemerintah telah menetapkan 12 cabang olahraga unggulan ke dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2021.
Wushu merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam DBON dan penetapannya dilakukan berdasarkan kajian akademisi, pakar, dan praktisi olahraga dengan melihat perkembangan prestasi wushu Indonesia dari tahun 2010 hingga tahun 2021.
Dalam penyelenggaraan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu 2022 di Graha Universitas Negeri Surabaya, Selasa (20/09), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang berkesempatan hadir juga menyampaikan bahwa Kejurnas tersebut menjadi ajang uji prestasi bagi para atlet wushu junior.
“Kejurnas ini menjadi persiapan menuju kejuaraan dunia junior wushu yang akan diselenggarakan di bulan Desember di Bumi Serpong Damai Tangerang dan itu akan diikuti oleh 70 negara,” ujar Menko Airlangga.
Menko Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia mengungkapkan bahwa Kejurnas selalu diselenggarakan setiap tahun. Namun saat pandemi Covid-19 melanda, Kejurnas tidak selenggarakan secara fisik hanya secara virtual.
Ajang Kejurnas Wushu 2022 yang memperebutkan Piala Presiden Republik Indonesia tersebut, berlangsung dari tanggal 18 hingga 21 September 2022, dan diikuti oleh 450 atlet dari 20 provinsi dengan mempertandingkan nomor Taolu, Sanda dan Kungfu.
“Jadi saya harap event ini dapat menjadi tempat mengasah latihan. Saya minta seluruhnya untuk jaga sportivitas, jaga kesehatan, jaga protokol kesehatan. Siapapun yang akan jadi juara umum, jangan terlena dan terus berprestasi dan yang paling penting adalah konsistensi,” kata Menko Airlangga. (dlt/fsr)