Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID-PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia telah memutuskan kompetisi profesional Liga 1 Indonesia dihentikan sementara. Tidak hanya kasta tertinggi liga Indonesia itu yang dihentikan, Liga 2 dan Liga 3 pun turut ditunda pelaksanaanya. Keputusan ini diambil oleh federasi karena imbas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) lalu.
Informasi tersebut disampaikan oleh Sofyan Lestaluhu, Ketua Asosiasi PSSI Maluku saat menghubungi media ini, Kamis (6/10). Menurutnya, tragedi Kanjuruhan, yang membuat setidaknya 131 orang meninggal dunia langsung berdampak kepada kompetisi sepakbola di Indonesia, termasuk Liga 3 zona Maluku ditunda.
“Rencananya Liga 3 zona Maluku diputar 15 Oktober mendatang, namun kami putuskan tunda karena perintah PSSI,” terang Sofyan.
Lanjut alumni UKI Jakarta ini, penghentian kompetisi Liga 1, Liga 2 dan penundaan kompetisi Liga 3 berdasarkan surat PSSI nomor : 4114/UDN/2630/X-2022 tentang penghentian sementara kompetisi garapan PSSI.
“Suratnya sudah kami terima. Dalam surat yang dikeluarkan tanggal 4 Oktober itu, tertulis bahwa seluruh kompetisi dihentikan atas dasar azas kemanusiaan untuk menghormati para korban pasca pertandingan Liga satu antara Arema dan Persebaya di Standion Kanjuruhan 1 Oktober kemarin.
“Alasan lain penghentian kompetisi juga karena mempertimbangkan proses investigasi oleh pihak terkait yang masih berjalan hingga saat ini. Jadi, pemberhentian kompetisi ini, atas inisiatif PSSI sendiri,” jelasnya.
Mantan Sekjen Asprov PSSI Maluku ini menuturkan, menindaklanjuti surat dari PSSI, pihaknya kemudian mengeluarkan surat bernomor :325/PSSI-MAL/X/2022 tentang penghentian sementara atau penundaan sementara kompetisi PSSI.
“Jadi, ada dua poin yang tertuang dalam surat itu. Pertama, pelaksanaan kompetisi Liga 3 Zona Maluku dan kompetisi Piala Soetarin U-17, U-15 dan U-13, yang semula direcananakan bergulir pada pertengahan Oktober ini, ditunda sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
“Poin berikut adalah proses pengimputan data pemain dan official pada Sistem Informasi dan Administrasi PSSI (SIAP) diperpanjang sampai tanggal 10 Oktober mendatang. Surat ini sudah kami sampaikan kepada seluruh peserta Liga 3 maupun pengurus SBB yang akan ambil bagian di Piala Soeratin nanti,” terang Sofyan.
Diakhir pembicaraan, Sofyan mengucapkan turut prihatin dengan terjadinya Tragedi Kanjuruhan tersebut.
“Kami turut berduka cita dengan adanya korban jiwa atas kejadian di Stadion Kanjuruhan, sepak bola tidak harusnya seperti ini dan kepada seluuh peserta kompetisi agar bisa memahami situasi ini. Dengan kondisi saat ini, segala kemungkinan bisa terjadi. Termasuk kemungkinan dimulainya kompetisi secara tiba-tiba,” tutur Sofyan mengunci perbincangan.(CAL)