Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Kementerian Sosial (Kemensos)dan anggota DPR RI dari Komisi VIII kunjungi Maluku. Mereka sekaligus menyalurkan bantuan sosial (Bansos).
Bansos Kemensos di serahkan ke pemerintah Provinsi Maluku lewat dinas terkait. Diserahkan langsung Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Salahuddin Yahya dan Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Soepomo, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Maluku, Senin (10/10/2022).
Saat penyerahan Bansos, itu di hadiri langsung Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nataniel Orno. Bantuan itu, selanjutnya untuk diserahkan ke masyarakat membutuhkan lewat Dinas terkait.
Total Bansos yang diserahkan senilai Rp. 583.449.000, dengan rincian beras sebanyak 20 ton, Kearifan Lokal sebanyak dua lokasi untuk Kabupaten Maluku Tenggara.
Kemudian, santunan kepada korban Konflik Sosial sebanyak 14 orang di Kabupaten Maluku Tengah dan Kursi Roda untuk 5 Penerima Manfat (PM), dan Tongkat adaftif untuk 42 PM.
Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Salahuddin Yahya, di sela-sela penyerahan Bansos, itu kepada wartawan menyampaikan, sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, agar terus ditingkatkan kuantitas dan kualitas bantuan kepada masyarakat penerima manfaat. Salah satunya dilakukan di Maluku.
"Dan bantuan reguler juga sudah di lakukan lewat Dinsos, seperti PKH, sembako yang selama ini itu sudah berlangsung sejak Januari (2022) sampai sekarang," ujar Salahuddin Yahya.
Salahuddin Yahya juga menyebut, ada program baru Kemensos yang saat ini dikembangkan, diantaranya YAPI (Atensi untuk Yatim-Piatu), kemudian bantuan PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara), dan RST (Rumah Sejahtera Terpadu).
"Ini berikan kepada masyarakat setelah melalui tahap asessment memastikan masyarakat itu benar-benar membutuhkan bantuan sosial itu," ucapnya.
Tentunya, butuh sinergitas Pemerintah Daerah, karena dari hasil assesment data mengalir dari Daerah.
" Jadi misalnya, di program rehabilitasi itu anggaran kurang lebih Rp 490 milliar. Untuk itu, kita berharap Dinas Sosial bisa menyambut program itu secara cepat, sehingga wilayah Maluku bisa terserap secara optimal," saran Salahuddin Yahaya.
Sementara yang dilakukan saat ini di Maluku, lanjut Salahudin, yakni memberikan bantuan atensu kepada disabilitas, kearifal lokal dalam bentuk suporting dalam integrasi sosial.
"Sehingga tidak terjadi gesekan di masyarakat, menjaga kohesi kelompok menjaga stabilitas sosial dan tertib sosial di masyarakat," demikian, Salahuddin Yahya.(ERM)