NAMLEA, AE.- Dinas Pertanian Buru memasok 25 ton beras surplus ke kota Ambon. Buru tahun ini, mengalami masa panen beras yang baik.
Kepala dinas pertanian Buru, Temok Karyadi, mengatakan, tiap tahunnya dinas pertanian terus menyuplai beras hasil panen ke kota Ambon. Bukan hanya beras beberapa bahan pokok lain seperti cabe dan tomat juga di suplai ke provinsi dan daerah lain.
"Untuk Pangan Beras Surplus, kami udah kirim 25 ton beras produk petani Buru ke Ambon. juga Cabe yang biasa memicu tingginya Inflasi juga tersedia cukup dan tetap kirim ke Ambon, Cabe kriting 15 000 / kg fan cabe rawit kisaran 50 ribu" Kata, Kadis Pertanian Buru, Temok Karyadi, kepada Ambon Ekpres Rabu (28/12)
Selain itu, untuk menjaga stabilitas pangan di kota Namlea, Dinas Pertanian sendiri telah melakukan survei angka inflasi dari kebutuhan masyarakat yang hingga akhir Desember 2022 sampai tahun 2023.
"Stok pangan Buru surplus, hasil pendataan ketersediaan beras rilis akhir November, ada 936 ton beras termasuk stok gudang, juga ada di petani dan yang tersedia di gudang kurang lebih 50 ton, Jelasnya.
Dirinya berharap, hasil panen seperti ini bisa menunjang segala kebutuhan pangan beras bagi masyarakat di Kota Namlea, yang nantinya diperkirakan untuk jangka panjang. Sehingga ke depan, meski adanya inflasi harga panen dari petani, bisa diantisipasi dengan ketersediaan stok gudang.
Diketahui, demi meningkatkan kualitas dan jumlah tingkat pangan masyarakat, Dinas Pertanian Buru menargetkan seluas 11 ribu lebih untuk tingkat kecamatan sentral produksi beras.
Tang ditargetkan kurang lebih sudah 9 ribu yang sudah dicapai, dari beberapa kecamatan yakni kecamatan Waeapo dan Waelata.
Selain itu, Dinas Pertanian juga memiliki program lain seperti yang baru dilakukan beberapa waktu lau di desa Waekasar, Kecamatan Waeapo Buru. Telah dilakukan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hama, penyakit dan Gerakan Tanam pindah.
"Dari Kabupaten Buru, penyumbang pangan untuk provinsi Maluku selalu serpres untuk disumbangkan ke luar daerah. Jadi sisanya kita keluarkan mencapai 15-65 yang kita kirimkan ke luar daerah terutama di daerah yang tidak memiliki hasil produksi beras, kata Kadis Pertanian.
Dia mengaku, kalau selama ini Buru merupakan Kabupaten dengan penghasil beras yang cukup bagus. Hal itu dilihat dari Buru merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan yang cukup luas.
Dirinya berharap, melalui program Dinas pertanian ini, selain yang telah ditargetkan pulau Buru bersinergi dengan pihak terkait, untuk mengejar produktivitas juga dibutuhkan hasil panen yang cukup memuaskan dengan kualitas panen.
"Tidak dipungkiri kalau di Kabupaten Buru ini masih banyak hal yang perlu diperhatikan mengingat angka stunting di Buru masih cukup tinggi. Semoga ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan perlu dibahas bersama DPRD agar kiranya bisa dievaluasi bersama demi peningkatan dan kualitas panen di Pulau Buru ini" Tutupnya. (YS)