AMEKSFAJAR. CO. ID-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melepas ekspor 15 ton damar yang diproduksi CV Buana Nagata Adiguana ke India, Kamis (26/1) pagi.
Pelepasan ekspor damar di Pelabuhan Jos Sudarso Ambon dan dihadiri oleh Kadis Perindag Maluku, Ketua TGUPP Maluku, perwakilan Karantina Pertanian, Dinas Pertanian, Cv Nagata, Bea Cukai hingga Pelindo.
Hadi Basalama, Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Maluku menyampaikan rasa kagum dan mengapresiasi pelaku usaha untuk melakukan ekspor perdana damar ke India yang dilakukan hari ini.
" Kami kagum dan mengapresiasi pelaku eksportir Maluku yang mampu menembus pasar internasional. Semoga kedepannya makin sukses, tetap semangat dan jangan lupa untuk meraih sukses harus kerja keras dan membangun tim kerja yang solid," kata Basalama kepada media ini usai melepas ekspor damar ke India.
Menurutnya, tujuan komoditas yang diekspor ini juga merupakan negara baru, yaitu India.
"Saya melihat bahwa peningkatan ekspor ini merupakan kerja keras semua pihak dan ujung tombaknya adalah teman-teman di Disperindag Maluku, " ucapnya.
Pria murah senyum ini mengungkapkan bahwa, ekspor komunitas Damar maupun rempah-rempah dari Maluku harus terus digenjot guna mempertahankan kontiunitasnya.
"Pemerintah daerah akan selalu mendukung para eksportir saat melakukan ekspor ke luar negeri, " tegasnya.
Apalagi, lanjut Hadi, saat ini Maluku telah memiliki Expor Center. Artinya, pemerintah sudah memberikan kemudahan kepada pelaku usaha sebelum melakukan ekspor komoditi mereka.
"Sebelum para eksportir mengambil langka untuk mengekspor komoditi mereka, maka pelaku usaha harus melakukan komunikasi dengan pihak terkait yang ada di Export Center, " ucapnya.
Hadi menyampaikan bahwa, kegiatan hari ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan penambahan frekuensi ekspor komoditas pertanian serta penambahan negara baru tujuan ekspor.
“Semoga dengan kegiatan ini menjadi penyemangat petani maupun para eksportir kita khususnya di Maluku untuk lebih bersemangat dalam bidang pertanian dan berorientasi ekspor,” harapnya menutup pembicaraan.
Sementara itu, Kadis Perindag Maluku, Yahya Kotta mengatakan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia terlebih di Maluku dalam dua tahun terakhir ini menghambat pertumbuhan ekonomi secara global. Namun pada hari ini kita membuktikan bahwa hal tersebut tidak menyurutkan semangat para pengusaha untuk berkarya salah satunya dengan ekspor Damar dan rempah-rempah ke India.
“Tentunya ini menjadi motivasi untuk kita semua, perekonomian kita harus tetap tumbuh," tutur dia.
Nilai ekspor non migas Maluku tahun 2022 periode Januari hingga Desember, kata Yahya, adalah sebesar U$ 40,52 juta dengan volume ekspor sebesar 7.172,15 ton.
"Nah, jika dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2021, itu sebesar U$ 16,30 juta dengan volume sebesar 2.389,30 ton. Itu artinya, nilai ekspor Maluku mengalami peningkatan sebesar U$ 24.22 juta atau sebesar 48,59 persen, " katanya.
Kata Yahya, negara tujuan ekspor yang paling besar adalah Cina, Vietnam, Singapura, Hongkong dan Amerika Serikat.
"Komoditi ekspor Maluku didominasi oleh komoditi perikanan, yakni ikan dan udang. Kemudian pala dan damar, " ungkapnya.
Yahya menambahkan, peningkatan ekspor Maluku saat ini, tidak terlepas dari dukungan dari pihak TGUPP yang senantiasa secara aktif melakukan komunikasi dengan semua pemangku kepentingan di Maluku.
"Kami akan mendorong dan memfasilitasi serta berupaya untuk meningkatkan ekspor komoditi Maluku dan kepada seluruh stakeholder, saya ucapkan terima kasih semoga sinergitas ini selalu terjaga, " pungkasnya.
Jerfy, perwakilan CV Nagata meminta dukungan dari pemerintah daerah saat mereka melakukan ekspor.
"Kedepan, kami tidak hanya melakukan ekspor damar saja, tapi komoditi pertanian lain juga akan kami ekspor. Olehnya itu, kami minta pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya saat kami melakukan ekspor ke luar negeri, " singkatnya. (CAL)