Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Pasca bentrok dua kelompok pemuda Banda Eli dan Yarler, situasi Kota Tual Rabu (1/2/2023) mulai kondusif, setelah pasukan brimob tambahan dan TNI mulai dipertebal di sekitar areal konflik.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Mohammad Roem Ohoirat, Rabu (1/2/2023) mengungkapkan, korban luka dari Polri ada tiga orang, sementara dari masyarakat sipil ada 10 orang.
“Itu update terakhir dari pagi. Untuk siang ini saya belum tahu. Yang jelasnya, situasi sudah kondusif. Polda Maluku mengimbau masyarakat menahan diri tidak terprovokasi,” imbau Ohoirat.
Dia meminta agar masalah ini tidak dibawah ke masalah kelompok desa, suku, apalagi agama. Kata dia, masyarakat Kei yang kuat akan adat, dan kental dengan hukum adat istiadat, untuk menjadikan pesan orang tua agar tidak terprovokasi.
Terkait jumlah rumah yang terbakar, Ohoirat belum bisa memastikannya. Namun dia memastikan ada rumah warga yang ikut terbakar dalam bentrokan tersebut, baik Selasa malam maupun Rabu Pagi.
“Tadi sudah memicu kelompok lain. Namun sudah bisa dikendalikan, dan situasi kembali kondusif,” kata dia. Sementara yang terkena panah hingga menjadi pemicu bentrok, Rabu (31/1/2023) malam terjadi di depan kantor Walikota Tual.
Sebelumnya Ohoirat, mengatakan bentrok hari ini ada kaitan dengan insiden pada Sabut (28/1/2023). Ada sekelompok pemuda pada malam hari, yang sudah mabuk, mendatangi tempat jualan di salah satu hudut Kota Tual.
“Mereka memesan minuman. Selesai minum, pelaku dan teman - teman hendak meninggalkan tempat jualan tanpa membayar minuman yang telah di pesan. Lalu pemilik jualan dipukul,” kata Ohoirat.
Informasi yang diterima ameks.fajar.co.id korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke keluarganya. Mereka tak terima. Ketegangan terjadi. Saling serang diantara warga komplek Banda Eli dan Kompleks Yarler, tak terkendali.(yan)