Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID Fajar.Co.Id.- Aksi protes terhadap pengukuhan Abdul Gani Kaliky, sebagai raja adat Negeri Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), diwarnai aksi protes, oleh sebagian kelompok masyarakat negeri tersebut.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, tidak hanya aksi protes, warga juga saling lempar dengan menggunakan batu untuk menghentikan proses pengukuhan adat.
Menurut warga, meski dianggap tidak sesuai mekanisme namun proses pengukuhan Abdul Gani Kaliky, sebagai raja adat, tetap berjalan.
Padahal Kaliky sendiri terpilih sebagai kepala Pemerintahan Negeri Luhu, pasca pelaksanaan Pilkades yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Ada aksi protes dan baku lempar, saat proses pengukuhan Kades Abdul Gani Kaliky, sebagai raja adat,"kata salah seorang warga kepada media ini, Sabtu (11/2).
Dikatakan, aparat keamanan yang disiagakan juga tidak mampu menghentikan aksi kedua kelompok.
"Aparat dari Polres dan Satgas BKO ada, tapi tidak mampu untuk meredam aksi proses warga karena jumlahnya sedikit,"ujarnya.
Informasi yang diperoleh jika aparat Kepolisian dari Polres SBB, kini mengirimkan pasukan guna membantu pengamanan di negeri tersebut.
"Pasukan penambahan untuk membantu pengamanan di Negeri Luhu, dalam perjalanan dari Piru,"ujarnya.
Hingga sore ini, situasi dan kondisi keamanan di negeri Luhu sudah mulai normal kembali, pasca pasukan yang dipimpin Kapolres SBB, AKBP Dannie Andreas Dharmawan tiba di Luhu.
Kapolres SBB, AKBP Dannie Andreas Dharmawan yang dikonfirmasi media ini menyebutkan, jika dirinya baru tiba di negeri Luhu. "Sabar beta masih dilokasi,"singkatnya melalui pesan whatsApp. (ARH).