Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Delapan ton sampah plastik diangkut dari Pantai Galala, Kota Ambon. Aksi angkut sampah ini dilakukan dilakukan pegawai PT. PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU).
PLN menggandeng Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Desa Galala, TNI-Polri, dan beberapa kelompok masyarakat maupun komunitas peduli lingkungan yakni Moluccas Coastal Care (MCC). Total yang diangkut, 8,25 ton sampah plastik.
Gerakan Melawan Sampah Plastik di Pantai Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, untuk memberikan ruang gerak pegawai dalam melaksanakan aksi sosial dan lingkungan agar dapat membangun dan meningkatkan jiwa sosial maupun kepedulian terhadap sesama, kali ini dikemas dalam "Gerakan Melawan Sampah Plastik".
Sampah dikumpulkan oleh seluruh relawan ditimbang dan dihitung total pengumpulannya. Tercatat sebanyak 8,25 ton sampah terkumpul dalam waktu 2 jam dengan melibatkan sekitar 271 relawan dari pihak internal PLN maupun eksternal.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula mengatakan, Gerakan Melawan Sampah Plastik di Pantai Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon ini melibatkan banyak pihak, yakni Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Desa Galala, TNI/POLRI, serta beberapa kelompok masyarakat maupun komunitas peduli lingkungan yang salah satunya adalah Moluccas Coastal Care (MCC).
“Kali ini, program EVP difokuskan pada pembersihan sampah plastik yang masih berserakan dan mencemari daerah pantai. Persoalan sampah plastik di Kota Ambon hingga saat ini yang masih menjadi highlight permasalahan lingkungan, seakan memberikan jawaban mutlak bahwa kegiatan ini patut untuk dilaksanakan,” ucap Awat.
Pernyataan Awat diperkuat oleh Senior Manager Pembangkitan PLN UIW MMU, Nyoman Satriyadi Rai. Kata dia, sampah di Kota Ambon selalu menjadi persoalan yang harus menjadi perhatian banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
Menggerakkan anak muda melalui perkumpulan atau komunitas, adalah salah satu cara efektif mengedukasi betapa pentingknya aksi menjaga dan melindungi lingkungan. MCC dengan sepak terjangnya mampu menggerakkan anak muda, patut untuk dicontohi.
"Adapun Gerakan Melawan Sampah Plastik ini diharapkan dapat berjalan secara konsisten dan kontinyu sehingga tujuan dan manfaat EVP dapat terealisasi," sambung Nyoman.
Sejumlah rangkaian aksi dilakukan bersama di pesisir Pantai Galala, di antaranya; langkah mitigasi, diyakini sebagai salah satu solusi pengelolaan dan pencegahan sampah hanyut ke laut, hingga dapat meminimalisir pencemaran laut.
Sementara itu, hal yang menarik dan menjadi fokus dalam aksi ini adalah penggunaan tumbler air minum pribadi yang dibawa oleh masing-masing peserta/relawan, dikarenakan tidak disediakannya air minum kemasan gelas maupun botol plastik pada lokasi pembersihan.
Ketua Komunitas MCC, Teria Salhuteru menuturkan, kondisi pesisir pantai Teluk Ambon, terutama Pantai Galala memang selalu dipenuhi sampah dengan berbagai jenis. Mulai dari sampah plastik, botol bekas, kain, dan berbagai sampah rumah tangga lainnya. Pemandangan tersebut diperparah ketika musim penghujan.
Untuk itu, Gerakan Melawan Sampah Plastik bersama EVP PLN ini merupakan langkah konkret sebagai solusi dan upaya edukatif agar mengurangi pencemaran lingkungan dan laut di sekitaran Teluk Ambon.
Dia berharap dengan inovasi baru ini bisa efektif dan hasil akhirnya akan memuaskan. Sampah yang hanyut dari sungai dapat terjaring di Trash Trap, dan laut pun tidak lagi tercemar.(ERM)