Jakarta, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Efek ekor jas mulai kian berpihak ke Gerindra, seiring menanjaknya elektabilitas Calon Presidennya, Prabowo Subianto. Gerindra bahkan kini mendekati PDI Perjuangan dalam urusan elektabilitas.
Berdasar hasil survei Voxpopuli, elektabilitas PDI Perjuangan mencapai 17,1 persen, sedangkan Partai Gerindra 16.4 persen.
“Elektabilitas PDIP dan Gerindra bersaing ketat di papan atas,” ujar Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja.
Partai Golkar berada pada posisi tiga besar dengan elektabilitas 8,5 persen, disusul PKB 7,7 persen, Partai Demokrat 6,1 persen, PSI 5,8 persen dan PKS 4,6 persen.
Achmad Subadja mengatakan tujuh partai tersebut diprediksi lolos ke Senayan, sedangkan sisanya masih harus berjuang keras. Termasuk di antaranya NasDem yang notabene paling awal mengusung bacapres Anies Baswedan.
Partai NasDem saat ini berada pada angka 2,6 persen, satu peringkat di bawah PPP 2,8 persen, serta dibayangi oleh PAN 2,3 persen dan Perindo 1,7 persen. Lalu ada Partai Gelora 1,2 persen dan Partai Ummat 1,0 persen.
Berikutnya PBB 0,7 persen, dan Hanura 0,3 persen, sedangkan PKN, Garuda, dan Partai Buruh nihil dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu alias tidak jawab sebanyak 21,2 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 15-21 Juni 2023, kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Achmad, persaingan ketat PDI Perjuangan dan Gerindra terkait dengan rivalitas antara bakal calon presiden kedua partai. Yakni, antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
“Hanya saja efek ekor jas (coattail effect) tampaknya lebih banyak dinikmati oleh Gerindra daripada PDIP,” kata Achmad Subadja.
Achmad Subadja mengatakan dengan tren elektabilitas yang ada, Gerindra yang selama ini selalu berada pada peringkat kedua, berpeluang menggeser PDI Perjuangan.
Baik PDI Perjuangan maupun Ganjar Pranowo yang sempat mengalami penurunan elektabilitas, kini sama-sama melambung kembali atau rebound.
“Keputusan PDIP mempercepat deklarasi pencapresan Ganjar berhasil mengungkit kenaikan elektabilitas keduanya,” ucap Achmad Subadja.
Oleh karena itu, Achmad mewanti-wanti besarnya peluang Gerindra mengungguli PDIP jika elektabilitas Prabowo terus bergerak naik.
“Efek ekor jas dari pencapresan Prabowo bisa mengancam peluang PDIP mencetak hattrick sekaligus memecahkan rekor sejak pascareformasi,” paparnya. (jpnn/fajar)