Bikin Pelatihan di Jakarta, BI Ngajak Jurnalis dari 17 Media di Ambon

  • Bagikan
bank indonesia
Manajer Bank Indonesia Provinsi Maluku, A. Yazid Niam, saat memberi sambutan, Minggu, (23/7).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Perwakilan sebanyak 17 media, sebagai mitra Perwakilan Bank Indonesia Cabang Maluku, mengikuti media gathering 2023 di Jakarta. Dengan menghadirkan Narasumber Redaktur Pelaksana CNBC Indonesia, Maikel Jefriando.

Manajer Bank Indonesia Provinsi Maluku, A. Yazid Niam, mengatakan, media gathering 2023 ini bertujuan agar wartawan dapat menulis berita ekonomi dengan baik dan benar. Kata dia, selama ini, penulisannya masih kurang tepat.

"BI sebagai otoritas moneter, tentunya dalam menurunkan kebijakan merumuskan kebijakan tidak bisa bekerja sendiri. Kami tentunya butuh dukungan dari seluruh stakeholder, terutama dalam rangka penyebaran informasi agar memperoleh informasi, menerima, dan akhirnya dapat mengubah putusan yang dikeluarkan (Desminasi)," katanya dalam memberikan sambutan media gathering 2023, Minggu, (23/7).

Menurut Niam, hal ini tentunya sangat penting bagi pembangunan daerah. Mulai dari ekonomi bawah hingga atas. Dalam mewujudkan kebijakan ekonomi yang tidak menguntungkan pihak yang mempunyai modal saja, tapi semua pihak yang terlibat didalam pembangunan daerah tersebut.

Selain memberikan pengetahuan tentang kebijakan ekonomi, pihaknya pun mengajak 17 media mengunjungi museum sejarah perbankan. Dimana, didalamnya memuat informasi jejak rekam perbankan nasional, yang tersimpan rapi pada museum bank Mandiri.

"Sejarah adanya museum ini, adalah Bank Mandiri awalnya adalah Gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factorji Batavia. Gedung ini merupakan perusahaan dagang milik Belanda, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Museum Bank Mandiri," ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakan, didirikan pada tahun 1929, Gedung NHM diarsiteki oleh dua pria berkebangsaan Belanda, yaitu J.J.J. de Bruyn, A.P. Smits, dan C. Van de Linde di tahun 1929. Baru pada tahun 1960, gedung beralih menjadi milik Indonesia, setelah NHM dinasionalisasi untuk keperluan perbankan nasional.

"Pada tanggal 2 Oktober 1998, Gedung NHM resmi dijadikan sebagai Museum Bank Mandiri. Dari museum ini, kita dapat mengenal cerita mengenai dunia perbankan berupa sejarah, pengetahuan, dan asal mula alat perbankan nasional," pungkasnya. (LMS)

  • Bagikan