Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Dalam akhir kunjungan, 17 media diajak berkunjung ke pabrik di kawasan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). Peruri, merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertugas untuk mencetak uang rupiah bagi Republik Indonesia.
Kunjungan tersebut, diterima Analis Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Reinaldy Akbar Ariesha, Kepala Strategic Bussiness Unit Uang RI, Fadel dan Deputi Direktur Divisi Perumusan dan Implementasi KEKDA Kantor Perwakilan BI Bali, Andy Setyo Biwado, yang kebetulan juga membawa rombongan media dari bali.
Kepala Strategic Bussiness Unit Uang RI, Fadel, menyampaikan terima kasih sudah menyempatkan waktu datang ke kawasan Peruri.
"Percetakan uang Republik Indonesia, merupakan badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang percetakan uang dan dokumen keamanan. Dan memiliki pabrik di Karawang," katanya saat memberi sambutan, Senin, (24/7).
Menurut dia, pabrik yang didirikan pada tanah seluas 202 hektar di Ciampel, Karawang, 15 September 1971. Berfungsi sebagai pabrik percetakan uang dan dokumen rahasia lainnya, Perum Peruri Divisi Barat dan Divisi Timur berfungsi sebagai percetakan dokumen rahasia untuk Indonesia wilayah Barat dan Timur.
"Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006 di atas, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia diberikan tugas dan wewenang untuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang Republik Indonesia yang meliputi, uang kertas dan uang logam, paspor RI, pita cukai, meterai, dan sertifikat tanah,” kata Fadel.
Setiap produk yang dicetak oleh Perum Peruri mempunyai ciri khusus yang mengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut merupakan dokumen negara yang sangat vital. Oleh karena itu, Perum Peruri selalu memfokuskan unsur-unsur keamanan pada setiap produk cetakannya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pengelolaan uang rupiah (PUR) A. Yazid Niam, menyampaikan rasa terima kasih sudah menerima kunjungan rombongan dari Provinsi Maluku. Dimana, menambah wawasan dan pengetahuan jurnalis dari Maluku tentang sejarah pembuatan uang.
"Dengan mengetahui sejarah tentang uang, diharapkan selesai kegiatan ini, para perwakilan dari 17 media di Maluku, dapat menginformasikan kepada masyarakat, betapa pentingnya menjaga kualitas dari uang tersebut. Sehingga, fisik dari uang dapat terjaga dengan baik. Dan dapat dipakai kembali," pungkasnya. (LEO)