Melaut dengan Longboat, Nelayan Bula Belum Kembali

  • Bagikan
tanimbar
Ilustrasi

BULA, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Seorang nelayan di kota Bula. Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) hilang kontak saat pergi melaut. Nelayan bernama Haryanto (40) diketahui melaut bersama dua rekan lainnya.

Mereka menggunakan Longboat masing-masing di sekitar perairan Bula Timur. Pergi melaut Senin (31/7/2023) sekira pukul 04.00 wit dini hari, Haryanto belum kembali ke daratan hingga pukul 18.00 wit. Padahal dua rekannya yang berbeda Longboat itu sudah tiba di darat.

Komandan Kapal Patroli XVI-1007 Dit Polairud Polda Maluku Pos Sandar SBT, Bripka Mohammad Ridwan Mahu saat di konfrimasi wartawan, Senin (31/7), mengungkapkan pihaknya telah merespon dan mendatangi sekaligus mencari infromasi tambahan terkait korban yang hilang kontak tersebut.

"Sampai hari ini korban belum kembali, sehingga rekan korban mencurigai ada terjadi apa-apa makanya mereka melaporkan ke Pos Polair. Setelah kami dapat laporan Insya Allah besok kami berkoordinasi bersama instansi terkait guna melakukan proses pencarian,” ungkapnya.

Menurut informasi yang didapatkan dari rekan korban kata Mahu, biasanya saat pergi melaut ,rata-rata nelayan di kota Bula hanya sampai satu hari.

"Karena jarak dari Bula dengan lokasi tangkapan nelayan itu kurang lebih 30 kilo, kalau kita bawa ke mil itu ada 20 sampai 18 mil. Sehingga 1x24 jam sudah pasti kembali," ujarnya.

Korban sempat berkomunikasi dengan dua orang rekan lainnya sekira pukul 8.00 wit untuk beranjak pulang. Namun hingga saat ini korban belum juga tiba dirumah. Danpos Polair Bula itu menambahkan, informasi dari para nelayan biasanya mereka jika hendak pulang selalu beriringan.

" Karena korban menggunakan mesin 40 PK. Jadi kadang-kadang yang mesin 15 PK ini duluan karena takut dilewati tapi sampai kuni korban juga belum tiba," tuturnya.

Sementara, Rau Odeng yang merupakan rekan korban saat dikonfirmasi mengatakan, tinggi gelombang pada saat itu hampir mencapai 2 meter. Sehingga ia bergegas untuk kembali ke daratan, sempat komunikasi dengan korban namun tak berlangsung lama.

" Memang ada beberapa rompong-rompong milik warga di sektitar perairan situ, tapi tidak menggunakan atap, tapi mudah-mudahan dia sedang berteduh disitu," imbuhnya.(JU).

  • Bagikan

Exit mobile version