Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.-- KM Lintas Papua, yang berangkat dari Surabaya, Jawa Timur dengan tujuan kota Kepy, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan terbakar di dermaga Tepa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MDB), Kamis (10/8) dini hari.
Kapal ini sebelum terbakar, awalnya, Minggu (6/8) sekira 19.00 Wit, dengan membawa material pasir dan kerikil berlabuh di pelabuhan Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kanbupaten Maluku Barat Daya (MBD), dari Surabaya tujuan kota Kepy, Papua Selatan, dikarenakan cuaca ekstrim.
Kemudian, Kamis 10 Agustus 2023 sekira pukul 01:30 WIT, tepat di dalam kamar mesin terjadi korsleting pada dinamo, yang memicu kebakaran. Api membesar dan membakar seluruh kapal.
Insiden itu mengakibatkan salah satu Anak Buah Kapal (ABK) bernama Muhamad Saif meninggal dunia dan Tiga orang ABK lainya mengalami luka bakar cukup serius, diantaranya Adrianto, Silfester Eduart Mamuaja, dan Alif Nurrochim.
Diatas KM Lintas Papua dinakodahi, Cuca Cuara, terdapat 17 orang ABK. Empat orang menjadi korban, dan sisanya selamat. Diantaranya, Muajirin, Dika Chanra, Andi Riwat, Dani Putra, Harly Sanjaya, Avang, Arifin, Holis, Aditiya, Rajin, Aldi, dan Wilson. Saat ini para korban sementara di Rawat Inap, Puskesmas Tepa.
Kapolres Maluku Barat Daya, AKBP Pulung Wietono, dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.
" Iya, ada Empat korban. Satu ABK meninggal duani, dan Tiga orang lainya mengalami luka bakar," kata Pulung Wietono kepada Ambon Eksres, Jumat (11/8).
" Sedangkan 13 ABK dan Kapten kapal selamat," tambah Pulung.
Dipastikan, dari hasil pemeriksaan dokter di Puskesmas Tepa, agar Tiga korban mengalami luka bakar, yakni Adrianto, Silfester Eduart Mamuaja, dan Alif Nurrochim agar di rujuk ke Rumah Sakit di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan saran dari Dokter agar tiga korban harus di rujuk ke Rumah Sakit di Saumlaki untuk mendapat penanganan kesehatan lebih lanjut," jelas Pulung Wietono.
Sedangkan untuk korban meninggal dunia, Muhamda Saif, sementara pihak perusahan dan Rawat Inap berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk dimakamkan atau di pulangkan ke Sulawesi.
" Hasil koordinasi korban akan di pulang ke kampung halamanya di Sulawesi untuk di makamkan. Saat ini korban di Puskesmas, kita masih menunggu cuaca membaik untuk di bawa ke Saumlaiki untuk jenazah korban dibawah pulang ke keluarga almarhum," kata Pulung.(ERM)