JAKARTA, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sebagai tindaklanjut pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait modal inti Bank Umum yang harus mencapai Rp 3 triliun di akhir Desember 2024, PT. Bank Maluku Malut menggandeng PT. Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) sebagai mitra Kelompok Usaha Bank (KUB).
Hal ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman antara PT. Bank Maluku Malut dengan PT. Bank BJB mengenai Sinergi Bisnis bertempat di Gedung Kantor†Bank BJB†di Jakarta, Selasa (4/10).
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Bank Maluku Malut, Syahrisal Imbar dengan Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi. Penandatangan itu juga disaksikan oleh dan H. Nadjib Bachmid selaku Komisaris Utama Bank Maluku Malut, dan Nia Kania selaku Direktur Keuangan Bank BJB.
Kerja sama Sinergi Bisnis tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan struktur KUB Bank BJB†bersama Bank Maluku dan Maluku Utara.
Dirut Bank Maluku Malut Syahrisal Imbar mengatakan, keinginan kuat Bank Maluku Malut untuk dapat segera memenuhi modal inti sesuai POJK ini berdasarkan adanya kesamaan visi dengan Bank BJB. Hal ini yang mendorong Bank Maluku Malut menggandeng Bank BJB sebagai mitra KUB.
Dirinya menambahkan, potensi yang dimiliki Bank Maluku Malut akan semakin berkembang dengan adanya kolaborasi dan sinergisitas bersama Bank BJB. Ini karena PT. Bank BJB merupakan Bank BPD terbesar di Indonesia yang sudah memiliki berbagai infrastruktur yang dapat menunjang kemajuan Bank Maluku Malut ke depannya.
Dengan kondisi kesehatan Bank Maluku Malut yang saat ini berada pada tingkat penilaian kesehatan 2 (sehat) serta penilaian rasio keuangan yang baik, akan menjadi penilaian tersendiri bagi Bank BJB untuk melakukan sinergi dengan Bank Maluku melalui skema KUB.
Hal yang sama disampaikan Direktur Utama PT. Bank BJB Yuddy Renaldi. Disampaikan, sinergi bisnis KUB dilakukan berdasarkan kesamaan visi kedua belah pihak untuk memajukan ekonomi nasional melalui penguatan fundamental bisnis bank.
Melalui skema KUB, Bank BJB selaku induk usaha akan turut mendukung kebutuhan likuiditas dan permodalan dari anggota KUB-nya dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan bisnisnya, terlebih melihat potensi ekonomi Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara yang tinggi, dimana mampu tumbuh 5,18 persen year on year dan 23,89 persen year on year pada triwulan II tahun 2023 lalu.
Melalui penguatan BPD, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat semakin dirasakan oleh masyarakat di daerahnya. Kata dia, Bank BJB juga telah memiliki infrastruktur IT yang mumpuni.
Disamping itu Bank BJB juga memiliki BJB University yang merupakan Corporate University Bank BJB, yang dapat dipergunakan untuk pengembangan SDM bersama.
“Dengan menjadi anggota†KUB Bank BJB, tentunya dapat memanfaatkan hal-hal tersebut secara bersama-sama untuk pengembangan bisnis model, efisiensi capex, sekaligus mengakselerasi bisnisnya,” jelas Yuddy.
Selanjutnya, baik Syahrisal Imbar selaku Direktur Utama Bank Maluku Malut maupun Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Bank BJB menyatakan bahwa sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan oleh OJK maka tahap selanjutnya proses Sinergisitas ini akan dibahas sebagaimana dipersyaratkan dalam regulasi pelaksanaan†KUB†tersebut.
Keduanya sangat berharap agar proses sinergi bisnis kedua belah pihak dapat berjalan dan membawa dampak positif bagi kemajuan Bank Maluku Malut dan Bank BJB.(***/KIE)