“Penghuni” Lama Pasar Mardika Minta Diprioritaskan, Pedagang: Relokasi Bikin Menderita

  • Bagikan
pungli
Pedagang Pasar Mardika Ambon sebelum revitalisasi. (Dok ameks)

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Para pedagang berharap Pasar Mardika yang baru, dikelola oleh Pemerintah kota (Pemkot) Ambon, segera difungsikan. Pemkot dinilai sanggup menata para pedagang untuk berjualan di dalam gedung empat lantai tersebut.

Sekretaris Umum Ikatan Pedagang Pasar Mardika Ambon (IPPMA), Haji Pia, kepada Ambon ekspres, saat dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (15/10) mengatakan, sejak awal Pemkot Ambon dilinai tahu persis, pedagangnya dan segala jenis jualannya.

Karena itu, kata dia, jika dikelola Pemkot, mereka yakin akan mengakomodir pedagang sesuai harapan.

“Kenapa harus Pemkot Ambon yang kelola Gedung Putih Baru, karena dari awal Pemkot lah yang tahu data pedagang, dan mana saja yang harus diprioritaskan masuk ke dalam Gedung Putih baru itu,” katanya.

Haji Pia berharap, jika suatu saat Gedung Putih Baru dioperasikan, maka para pedagang yang terdampak revitalisasilah yang harus diprioritaskan masuk berdagang.

“Harapannya semoga kita yang asal dari gedung sebelum revitalisasi harus dikembalikan ke gedung baru, dan kalau bisa restribusi pajaknya jangan melilit leher pedagang,”ungkapnya.

Ia juga meminta pemerintah segera meresmikan pasar baru Mardika. Pasalnya, para pedagang sangat menderita dengan tempat relokasi baru yang diberikan pemerintah.

“Selama revitalisasi ini, kita pedagang sangat menderita, karena lokasi relokasi tidak memadai dan tidak pernah dikunjungi masyarakat. Apalagi maraknya penjualan online dan cakar bongkar membuat pedagang produksi dalam negeri cukup menderita,”ungkapnya.
Haji Pia mengaku, pascarevitalisasi Gedung Putih beberapa waktu lalu, ada lebih dari 1.500 pedagang yang harus direlokasi ke beberapa tempat, salah satunya Pasar Apung.

“Ada lebih dari 1.500 lebih pedagang yang harus keluar dari Gedung Putih karena mau direvitalisasi. Kalau untuk anggota IP- PMA ada 790 orang, tapi yang dapat tempat relokasi hanya 270, sementara sisanya karena tidak dapat tempat mereka pergi ke Pulau Seram, Maluku Tenggara, dan Provinsi Maluku Utara,”bebernya.

Saat ini, proses revitalisasi Gedung Putih telah rampung. Kabarnya pasar rakyat tradisional itu akan diresmikan pada Juli atau September 2023, namun hingga memasuki pertengahan Oktober ini belum juga terealisasi.

Indikator utama belum difungsikannya pasar tersebut, karena hingga saat ini pemerintah belum menetapkan siapa pengelolanya. Entah itu Pemkot Ambon, ataukan Pemerintah Provinsi Maluku selaku pemilik aset. (M1)

  • Bagikan

Exit mobile version