Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Maria Rahanyaan, Ibu empat anak berusia 45 tahun asal Maluku Tenggara ini, akhirnya bisa melihat dengan jelas, setelah jalani operasi katarak di kedua bola matanya. Operasi ini digelar oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui kegiatan CSR Bakti BCA.
Operasi kepada Maria ini merupakan rangkaian, memperingati Hari Penglihatan Sedunia oleh BCA. B PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui kegiatan CSR Bakti BCA melaksanakan rangkaian Program Bakti Sosial Operasi Katarak sepanjang Oktober 2023.
Program Bakti Sosial Operasi Katarak Bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK PERDAMI). Bakti BCA menggelar rangkaian program operasi katarak di Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pesisir Barat Lampung dan Kabupaten Manokwari.
Di Kabupaten Maluku Tenggara, bakti sosial operasi katarak Bakti BCA dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sadsuitubun pada 12-13 Oktober 2023. Sebanyak 150 pasien dari wilayah Kepulauan Kei Kecil, Tual, Maluku Tenggara yang telah memenuhi kriteria medis mendapatkan operasi katarak dari tim dokter spesialis mata dari PERDAMI.
Maria menderita katarak di kedua matanya, membuat dia tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, katarak membuatnya harus berhenti kerja dan mengurangi aktivitas pelayanannya di Gereja.
Tak hanya itu, suami Maria yang berprofesi sebagai nelayan harus berhenti melaut karena mengurus istrinya yang tak bisa melihat. Kehadiran BCA bersama SPBK PERDAMI membawa harapan baru bagi Maria.
Sedikit demi sedikit, Maria mulai bisa kembali melihat cahaya. Harapannya untuk dapat melihat kembali wajah keluarganya perlahan terwujud setelah mengikuti Bakti Sosial Operasi Katarak.
"Terima kasih BCA telah melaksanakan Program Bakti Sosial Katarak di Pulau Kei Kecil. Sa sangat terbantu dengankehadiran BCA. Saya berharap setelah saya bisa melihat lagi, Saya punya suami bisa melaut lagi. Saya juga bisa beraktivitas lagi, urus suami, anak-anak, dan pelayanan Gereja," tutup Maria Rahanyaan.
Di bawah payung program Bakti BCA Kesehatan, operasi katarak merupakan salah satu wujud nyata komitmen perseroan terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan upaya menurunkan angka kebutaan akibat katarak di Indonesia.
“Kami memilih Tual sebagai salah satu target lokasi dari rangkaian program Bakti Sosial Operasi Katarak Bakti BCA karena pulau Kei Kecil cukup jauh dari Ibukota provinsi. Selain itu, Rumah Sakit di pulau ini belum dilengkapi fasilitas kesehatan mata,” kata Titi Yusnarti, VP Corporate Social Responsibility BCA dalam keterangan resmi diterima Ameks.Fajar.Co.Id, Selasa (17/10/2023).
Karena itu, lanjut Titi, banyak pasien katarak tidakterjangkau layanan kesehatan mata dengan cukup memadai. Kata dia, kesehatan mata sangat esensial dan perlu dijaga agar seseorang dapat memaksimalkan produktivitas dan perannya di dalam komunitas.
Setelah Kabupaten Maluku Tenggara, di bulan Oktober, Titi Yusnarti, juga memastikan BCA akan melanjutkan operasi katarak di Bandung,Lampung hingga Manokwari. Sepanjang tahun 2023, Bakti Sosial Operasi Katarak BCA telah dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Puruk Cahu, Kalimantan Tengah dan Batam, Kepulauan Riau dan menjaring hampir 300 pasien.
BCA secara rutin menyelenggarakan kegiatan operasi katarak sejak 2001. Di tahun 2022 lalu BCA telah mensponsori 803 operasi katarak di beberapa tempat di Indonesia, serta memberikan layanan medis kepada lebih dari 15.688 ribu pasien melalui klinik binaan BCA.
" Kedepannya, BCA berkomitmen untuk melanjutkan dan memperluas program Bakti Sosial Operasi Katarak hingga ke seluruh penjuru Tanah Air," kata Titi Yusnarti.
Sementara EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, Katarak masih merupakan penyakit gangguan mata yang cukup mendesak di Indonesia dan dapat mempengaruhi seseorang dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.
" Sejak 2002, BCA bekerja sama dengan berbagai pihak,termasuk SPBK PERDAMI untuk mendekatkan layanan operasi katarak ke masyarakat, tak terkecuali yang hidup di area terpencil. Kami berharap program Bakti BCA dapat menjangkau lebih banyak wilayah sehingga dapat turut mengurangi angka penderita katarak di Indonesia," ucap Hera Haryn.
Tidak hanya memberikan operasi katarak, kata Hera, BCA juga secara proaktif memberikan dukungan dengan menyediakan bantuan alat-alat operasi katarak untuk mendukung SPBK PERDAMI, serta beberapa cabang PERDAMI dalam upaya pemberantasan katarak. Kegiatan ini diharapkan dapat melaksanakan prosedur dengan memanfaatkan teknologi, meminimalkan risiko dan memaksimalkan hasil yang positif.
Sedangkan Perwakilan PERDAMI Pusat, dr. Faraby Martha, Sp.M(K) menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah BCA yang terus memperluas program bakti sosial operasi katarak ke berbagai daerah untuk terus menjangkau pasienpasien katarak di seluruh pelosok Indonesia.
" Begitu juga dukungan bantuan alat operasi katarak yang telah berkontribusi dalam pemberantasan buta katarak di Indonesia. Saya harap dengan kolaborasi yang semakin kuat,bersama-sama kita berharap dapat terus mengurangi angka penderita katarak di Indonesia," kata Faraby.(Elias Rumain)