Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.— Sebagai lembaga pelatihan resmi terbaik dari Program Kartu Prakerja, Rumah Siap Kerja adakan Temu Alumni Prakerja Maluku, Kamis (26/10/2023), sebagai puncak sosialisasi pentingnya lifelong learning dan upskilling demi mendukung Indonesia Emas 2045.
Kegiatan yang dilangsung di Hotel Santika Premiere di Jalan Jenderal Sudirman Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, dengan mengusung tagline “Katorang Belajar!”, kegiatan ini juga diyakini sebagai wadah efektif memperkenalkan dampak positif Program Kartu Prakerja ke masyarakat luas.
Provinsi Maluku menjadi salah satu wilayah prioritas, dan kegiatan Temu Alumni Prakerja Maluku ini berfokus pada dialog antara alumni Prakerja di daerah dengan perwakilan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP).
Acara tersebur turut dihadiri Edy Priyono, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian yang mewakili Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) H. Moeldoko secara daring, Inisiator Rumah Siap Kerja, Sandiaga Salahuddin Uno secara daring, CEO Rumah Siap Kerja, Tsamanov Roestiandi, Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari, Direktur Operasional Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Hengki Sihombing, Deputy Director Bank Indonesia, Dedi Noor Cahyanto, Asisten Administrasi Umum Setda Maluku, Piterson Rangkoratat mewakili Gubernur Irjen. Pol. (Purn) Murad Ismail, dan Anggota DPRD Maluku Komisi IV, Rostina.
Edy Priyono, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian dalam sambutanya menuturkan, kata Dia dampak paling signifikan dicapai dalam Program Prakerja yakni peningkatan akses individu ke pelatihan dan pembelajaran berbasis keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja.
Melalui Kartu Prakerja penerima memiliki kesempatan besar untuk mendapat pekerjaan, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru, lewat berbagai pelatihan. Dengan anggaran yang akan dialokasikan pada tahun ini, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dapat menjangkau hingga 1 juta peserta pelatihan melalui lembaga pelatihan seperti Rumah Siap Kerja.
“Tentu suksesnya Program Kartu Prakerja ini perlu kita lanjutkan dan tingkatkan dengan dukungan semua. Dalam acara ini sekaligus kami ingin membuka Indonesia Skills Week dari Prakerja untuk membuka lebih banyak akses peningkatan kemampuan kepada masyarakat di Indonesia, termasuk Maluku,” kata Edy Priyono.
Sementara Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga turut memberikan pesan singkat dalam acara tersebut lewat video pendek, memberikan dukungan pada upaya strategis pemerintah dalam mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja.
“Ekonomi kreatif adalah kunci Percepatan Pembangunan! Saat ini ekonomi kreatif Indonesia ada di peringkat ke-3 dunia sebagai penyumbang PDB terbesar kepada negara mencapai sekitar 7,4 persen, sekitar Rp1.087 triliun,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut disampaikan Sandiaga, kata Dia, Program Kartu Prakerja hingga saat ini telah berhasil menjangkau 16,4 juta penerima manfaat punya peran penting, khususnya dalam mengoptimalisasi dan menggairahkan bonus demografi yang akan didapatkan menjelang Indonesia Emas 2045.
“Saya mendukung upaya pemerintah lewat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) dan dukungan lembaga pendidikan terbaik seperti Rumah Siap Kerja untuk terus melakukan peningkatan keterampilan. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” tutup Sandiaga.
Hal senada turut disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) Rumah Siap Kerja, Roestiandi Tsamanov. Sebagai salah satu lembaga pelatihan terbaik, Rumah Siap Kerja telah mengantarkan pelatihan ke lebih dari 1 juta peserta sejak didirikan, termasuk pelatihan Prakerja.
Dengan pelatihan di 24 kategori dan industri, serta lewat keberhasilan melaksanakan lebih dari 2.000 kelas live online dan offline di berbagai kota, Rumah Siap Kerja menunjukkan komitmennya memberikan pengalaman belajar terbaik dengan hasil belajar yang bisa dirasakan peserta pelatihan.
“Sejak awal pelaksanaan Program Kartu Prakerja, Rumah Siap Kerja telah berinovasi dengan menghadirkan pelatihan berbasis pengalaman (experiential learning). Dan dukungan terhadap program ini kami berikan karena memang sejalan dengan visi Rumah Siap Kerja yang selalu ingin meningkatkan kualitas hidup dan mata pencaharian masyarakat Indonesia,” jelas Tsamanov.
Menurut Tsamanov, pelaksanaan Program Kartu Prakerja bukan tanpa tantangan. Tapi kami memiliki lebih dari 400 tenaga pengajar yang aktif mendukung upaya Rumah Siap Kerja memberikan pelatihan terbaik. Dengan katalog pelatihan yang terus berkembang dan selalu diperbarui, Rumah Siap Kerja berkomitmen untuk terus berinvestasi pada program upskilling yang bermanfaat bagi semua.
“ Sejalan dengan visi dan misi Rumah Siap Kerja serta keyakinan saya pribadi, pelatihan seputar ekonomi kreatif dan entrepreneurship masih akan terus menjadi fokus kami dalam mendukung Program Kartu Prakerja ke depannya. Ini juga sejalan dengan visi mencapai Indonesia Emas 2045, di mana investasi pada SDM merupakan bagian penting,” tambah Tsamanov.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PMO Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan Temu Alumni Prakerja Maluku memberikan pengenalan mengenai Program Kartu Prakerja serta program Indonesia Skills Week dan dampak bagi masyarakat Indonesia terkait potensi peningkatan kompetensi dalam mencari pekerjaan serta memulai membuka usaha sendiri.
“Ada banyak yang bisa kita pelajari dari dialog dengan para alumni Prakerja, khususnya di Maluku ini. Kami berharap melalui kegiatan Temu Alumni Prakerja Maluku, ke depannya lembaga pelatihan Rumah Siap Kerja dapat terus berinovasi dan mendukung masyarakat dalam meningkatkan kesempatan kerja dan peluang berwirausaha,” pungkas Denni.
Maluku, kata dia, menjadi salah satu daerah dengan kebutuhan tersebut. Yang mana, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat jumlah angkatan kerja di Maluku pada Februari 2022 sebanyak 876.813 orang, atau naik sebanyak 40.642 orang dibandingkan Februari 2021 yaitu sebanyak 836.171 orang.
Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Maluku pada Februari 2022 sebesar 63,08 persen, turun dibanding TPAK 2021 yang mencapai 64,40 persen.
Dedi Noor Cahyanto, Deputy Director dari Bank Indonesia, turut menekankan dalam pemaparan mengenai ‘Aman dan Nyaman Transaksi Pembayaran di Era Digital’.
"konsumen perlu memahami kewajibannya dalam transaksi digital, termasuk menjaga data pribadi, kode keamanan, dan menghindari mengklik tautan sembarangan untuk menjaga keamanan digital merek,” kata Noor, singkat. (Elias Rumain)