Warga Amahusu Ditemukan Meninggal Dibawah Pohon Kenari

  • Bagikan
warga amahusu
Warga Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon ditemukan meninggal dunia di hutan negeri itu. (Foto: Humas Polresta Ambon)

 
AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sempat berpamitan ke hutan membersihkan lahan untuk berkebun, Roy Frits Matitaputty, pria berusia 42 warga bermukim di dusun Nahel, Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Senin (6/11) malam, sekira pukul 20.00 WIT.
 
Roy ditemukan terbujur kaku di hutan dusun Werseley Negeri Amahusu, tepat di bawah pohon kenari. Jenazah Roy ditemukan dalam keadaan tidur menyamping kanan.
 
Kasi Humas Polres Kota (Polresta) Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease,Ipda Janete Luhukay, mengatskan berdasarkan penururan Ni Made Gestariani, istri korban menjelaskan awalnya sekira pukul 14.00 Wit, suaminya Roy berpamitan pergi ke hutan membersihkan lahan untuk berkebun dan.
Korban berpergian dengan menggunakan sepeda motor miliknya.Namun hingga malam Roy, belum juga kembali.
Sekira pukul 20.00 Wit, karena sang suami belum pulang dari hutan Ni Made kemudian bersama anaknya Diara Matitaputty berinisiatif untuk langsung mengecek korban di hutan.
 
Dengan berjalan kaki Ni Made dan anaknya menyusuri jalan yang biasa korban pergi kehutan.
"Namun saat tiba di tanjakan tempat menuju ke hutannya tepatnya di bawah pohon kenari mereka di kejutkan dengan korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam posisi tengkurap," jelas Luhukay, Selasa (7/11).
 
Melihat kondisi korban, Ni Made langsung menyuruh anaknya untuk pulang ke rumah dan memberitahukan kepada keluarga dan saksi menunggu keluarga untuk datang ke lokasi.
 
"Mendapat informasi itu anggota Polsek Nusaniwe juga langsung turun ke lokasi kejadian. Termasuk juga pendeta jemaat Imanuel GPM Amahusu langsung ke lokasi melakukan doa bersama warga sebelum mengevakuasi jenazah ke rumah duka," kata Janete Luhukay.
 
Dari hasil penyelidikan di lokasi kejadian (TKP), kata Janet, korban tidak memiliki riwayat penyakit, tidak ada tanda tanda kekerasan di tubuh korban.
" Korban juga tidak mempunyai masalah atau bermusuhan dengan orang di Negeri Amahusu maupun orang luar," jelas Janete.
 
Keluarga kemudian mengikhlaskan dan tidak ingin untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. "Sehingga dari pihak Polsek mengarahkan keluarga untuk dibuatkan surat penolakan outopsi," demikian Janete.(elias rumain)

  • Bagikan

Exit mobile version