Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Figur tokoh Seram selalu jadi rebutan dalam Pemilihan Gubernur Maluku. Jumlah pemilih besar, menjadi daya tariknya. Karena itu, Mukti Keliobas dilirik Jeffry Rahawarin (JAR), maupun Febry Calvin Tetelepta (FCT) sebagai bakal calon Wakil Gubernur Maluku.
Komunikasi bahkan sudah dibangun JAR dan FCT dengan Mukti Keliobas. Komunikasi itu bahkan intens dilakukan dua bakal calon Gubernur Maluku ini dengan Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Iya komunikasi memang dilakukan. Pak Mukti memang belum bersikap, karena masih fokus bekerja sebagai Bupati SBT,” ungkap orang dekat Mukti, saat dikonfirmasi ameks.id terkait komunikasi FCT, JAR dengan politisi Golkar Maluku itu.
Mukti yang menjabat bupati, dan punya posisi strategis dalam tatanan adat di SBT ini, dinilai banyak pihak, menjadi figur sentral yang bisa mendulang suara pemilih terutama mereka di Pulau Seram.
“Karena itu, wajar kalau dia (Mukti) dilirik oleh bakal calon Gubernur Maluku,” kata Nataniel Elake, dosen FISIP Unpatti, yang juga salah satu tokoh Seram di Maluku ini.
Elake dikenal dekat dengan Mukti Keliobas. Namun ditanya soal keinginan Mukti untuk maju sebagai bakal Calon Gubernur Maluku, dia enggan mengomentarinya.
“Baiknya tanya langsung ke pak Mukti. Saya belum tau, apakah pak Mukti tertarik untuk maju dalam bursa Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur Maluku ataukah tidak. Karena selama komunikasi, kita jarang bicarakan masalah itu,” ungkap Elake.
Mukti dikabarkan juga sudah mulai melakukan sosialisasi ke sejumlah desa di Pulau Seram, baik di Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, maupun SBT sendiri.
Ditanya soal ini, Elake lagi-lagi mengaku tidak mengetahuinya. Meski demikian, langkah Mukti dinilai wajar untuk mengukur elektabilitasnya, jika kemudian pilihan politik maju dalam bursa Pilgub diambilnya.
“Mukti kan politisi. Tentu dia juga berpikir pilihan politiknya setelah tidak lagi menjadi Bupati SBT. Untung rugi tentu akan dipertimbangkan sebelum benar-benar menerima pinangan kandidat Gubernur Maluku,” ungkap Elake.(yani)
“Mukti kan politisi. Tentu dia juga berpikir pilihan politiknya setelah tidak lagi menjadi Bupati SBT. Untung rugi tentu akan dipertimbangkan sebelum benar-benar menerima pinangan kandidat Gubernur Maluku,” ungkap Elake.(yani)
