AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Gerakan Sopir Angkot Merdeka (Gersam) melakukan aksi tanam Pohon Pisang di ruas jalan, kawasan Wara Stain, Desa Batu Merah, Kota Ambon. Pejabat Walikota Bodewin Wattimena langsung turun menemui pengunjuk rasa.
Aksi yang di lakukan, Senin (27/11/2023), merupakan aksi yang kedua kalinya akibat jalan tersebut tak kunjung diperbaiki. Padahal perbaikan jalan di kawasan tersebut yang dimulai dari Kebun Cengkeh hingga Stain ini sudah selesai di kerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Ambon.
Hanya jalan di kawasan Wara tak kunjung di perbaiki. Aksi nekat yang dilakukan Ketua Gersam tersebut berlangsung sekira pukul 11.30 WIT. Akibat dari aksi tersebut, memicu terjadinya sedikit kemacetan.
Menurut, Ketua Gersam Kota Ambon, Zaenal Uar, aksi yang mereka lakukan, adalah bentuk protes untuk yang kedua kalinya terhadap Pemerintah Kota Ambon (Pemkot), dalam hal ini Penjabat Walikota Boedewin Wattimena.
"Tujuan kami tanam Pohon ini sebagai bentuk protes untuk pemerintah kota agar mereka buka mata untuk melihat kita punya aksi jilid 2 ini,” kata Zaenal di sela-sela aksinya.
Menurut Zaenal, setelah aksi pertama, mereka sudah melakukan rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan juga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon, pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu atau sudah hampir 40 hari.
"Jadi dari hasil pertemuan kami dengan Dinas PUPR, mereka menyatakan, selesai kerja jalan di Amalatu sama Lorong Putri, baru dilanjutkan dengan memperbaiki dari Wara sampai di kebun cengkeh,” kata Zaenal.
“Tetapi dari hasil pertemuan itu, sampai saat ini, teman-teman sopir dan saya sebagai ketua umum Dersam rasa dibohongi oleh Pemerintah kota Ambon," kesal Zaenal.
Mengetahui adanya aksi itu, Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena bersama Dinas PUPR, Kota Ambon yang di kawal oleh satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) tiba di lokasi dan mengamankan Aksi tersebut. Mereka kemudian memindahkan Pisang tersebut ke pinggir jalan.
Penjabat Walikota Ambon, Boedewin Wattimena menuturkan, protes Gersam sangat wajar. Baiknya kalau ingin melakukan protes, bagusnya langsung temui Pemerintah di Balai Kota Ambon, karena wilayah ini sudah masuk dalam perencanaan.
"Jadi poster itu tidak apa-apa, kan saya sudah bilang berkali-kali bahwa, kami Pemerintah Kota Ambon tidak anti kritik. Tetapi menanam pisang ini mengganggu arus lalu lintas,” kata Bodewin.
Menurut dia, jalan yang alami kerusakan itu, sudah masuk dalam agenda untuk perbaikan. Dinas PUPR Kota Ambon dengan komisi 3 DPRD Provinsi Maluku sudah membahasnya, dan sudah mengeluarkan anggarkan tahun ini untuk perbaikan jalan-jalan yang berlubang di Kota Ambon.
“Bukan kita tidak perduli dengan kondisi ini. Kita perduli, makanya itu kita sudah mengeluarkan anggaran perbaiki jalan tersebut. Kita sudah melakukan perbaikan di Lorong Putri, tetapi waktu mau aspal itu ada beberapa persoalan yang terjadi, dikarenakan saluran air yang menyebabkan jalan ini rusak,” terang Bodewin.
Karena itu, lanjut dia, Dinas PUPR ingin menyelesaikan persoalan saluran air dulu baru melakukan pengaspalan.
"Yang pastinya bahwa anggarannya sudah ada untuk tahun ini kita perbaiki jalan rusak itu. Nah silakan aksi dilakukan tapi jangan menghambat jalan, jangan ada maksud -maksud tertentu untuk melakukan protes yang pakai Spanduk tulis Pejabat Walikota Ambon membohongi Rakyat, tidak ada yang membohongi Siapapun. Kami akan tetap melakukan perbaikan setelah selokan air itu sudah di perbaiaki", ungkap Bodewin.
Diketahi, Aksi yang sama sebelumnya di lakukan pada (3/10/2023) lalu di depan Kantor Kehutanan, Jalan Kebun Cengkeh, Kota Ambon. (Jardin Papalia)