Proyek Talud di Laala Diduga Asal-asalan

  • Bagikan
SBB
Lokasi Proyek Tanggul Pengendalian Banjir di Dusun Laala, Desa Loki Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) telah selesai dikerjakan. Sabtu (2/12/2023).

AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Pekerjaan tanggul atau talud pengendalian banjir sepanjang 1,4 kilo meter di Dusun Laala, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diduga asal-asalan. Proyek tersebut telah selesai dikerjakan, namun kondisi tanggul justeru tampak banyak retak pada dindingnya.

Pantauan Ambon Ekspres di lokasi proyek, Sabtu (2/12) sekitar pukul 17.00 WIT, kondisi fisik pada sebagian tanggul tampak retak. Jika dilihat dari kondisi fisik tanggul diduga campuran semen yang digunakan pada pekerjaan tersebut tidak sesuai mekanisme.

Informasi dari warga setempat, material yang dipakai juga tak sesuai spek. Banyak material hanya diambil dari sungai Laala, yang tak sesuai dengan perencanaan.

Ukuran ketebalan talud atau tanggul ini juga dipermasalahkan warga. Bagi mereka tanggul itu dibuat terlalu tipis, dan diperkirakan tidak kuat bila menahan derasnya aliran sungai.

Situasi lokasi proyek pun sepi, hanya Tampak dua alat berat yang masih terparkir di lokasi Pekerjaan. Papan informasi anggaran pekerjaan juga sudah dilepas. Hanya ada pekerja yang Tengah membuat talud saluran air yang berdekatan dengan lokasi proyek.

Mirisnya, proyek yang dibuat dengan anggaran puluhan miliar itu dikerjakan tidak begitu sempurna. Bahkan, ketebalan tembok tanggul hanya berukuran setengah meter yang kemungkinan tidak mampu menahan tekanan air jika terjadi banjir.

Informasi yang dihimpun media ini pekerjaan proyek tanggul itu memang ditargetkan selesai dikerjakan Desember 2023 ini sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan kontrak kerja terhitung 150 hari kalender.

Diketahui, proyek pengendalian banjir sepanjang 1,4 kilo meter itu dikerjakan oleh PT. Bangun Konstruksi Jaya dengan Konsultan Pengawas dari PT. Oseano Adhiyaprasarana, bernomor kontrak HK 02.03/BWS/19.08.02/VIII/03/2023.

Sumber dana proyek tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBM) atau SBSN Tahun 2023 dengan total nilai pagu anggaran sebesar, Rp 24.057.599.000, milik Balai Wilayah Sungai Maluku.

“Mereka ambil material dari kali. Sering kami protes, karena takutnya talud itu tidak kuat, lalu jebol lagi. Dan banjir kembali terjadi. Namun mereka tetap melakukan pekerjaan tersebut terus,” ungkap salah seorang warga Laala.(yudi)

“Mereka ambil material dari kali. Sering kami protes, karena takutnya talud itu tidak kuat, lalu jebol lagi. Dan banjir kembali terjadi. Namun mereka tetap melakukan pekerjaan tersebut terus,” ungkap salah seorang warga Laala.(yudi)

  • Bagikan