MASOHI, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Tidak ada uang bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa SD 76 Maluku Tengah yang ditilep. Masalah ini, hanya miskomunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua murdi.
Kepala Sekolah SD 76 Malteng, Ali Kubal, Selasa (5/12/2023), mengungkapkan Program PIP datanya dari sekolah, dimana setiap calon penerima akan di validasi oleh admin pusat.
Menurut Kubal, jika ada data yang bermasalah, bisa saja dana PIP ini tidak akan bisa cair. karena sekolah hanya bisa mengajukan, dan untuk pencairan dana, itu pusat yang menentukan.
"Orang tua memahami bahwa jika anaknya punya nama keluar sebagai penerima bantuan PIP, maka akan selalu diterima tiap tahunnya. Padahal bukan begitu," ujarnya.
Menurut Kubal, penerima bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP itu untuk penerima tidak menentu. Dimana pada satu tahun penerima bantuan bisa saja berubah-ubah.
Sehingga, kata dia, banyak yang salah paham terkait penerima bantuan PIP tersebut. Untuk dua orang siswa tersebut, tambah Kubal, baru saja namanya keluar sebagai penerima bantuan PIP setelah lulus sekolah, dan itu baru di ketahui oleh pihak sekolah.
"Jadi kalau si A menerima awal tahun, belum tentu namanya akan keluar pada penerima bantuan PIP berikutnya," jelas Kubal via telepon seluler.
Sebagai Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 76 Maluku Tengah, dirinya bertanggung jawab atas semua informasi yang beredar dan sudah menjelaskan hal tersebut kepada pihak keluarga.
"Iya, tadi bersama-sama dengan pihak keluarga, kami sudah ketemu dan alhamdulillah telah selesai," ungkapnya.
Selain itu salah satu orang tua wali siswa yang tidak mau di sebutkan namanya mengakui, bahwa permasalahan yang menimpa anaknya telah diselesaikan oleh pihak sekolah dan orang tua wali murid.
"Setelah ketemu dengan kepala sekolah kami sudah dapat titik terangnya," ujar orang tua wali murid RI di temui Ameks.fajar.co.id.
Dirinya juga meminta maaf kepada pihak sekolah dan juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang turut bertanggungjawab pada masalah tersebut.
"Sudah selesai, jadi masalah kemarin itu karena ketidakpahaman semata. Sudah dijelaskan oleh kepala sekolah dan kami paham itu," tutupnya. (djen wasolo)