Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Buntut dari sengketa kepala pemerintahan atau raja adat negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, yang belum tuntas, memicu warga melakukan aksi protes dengan blokade jalan.
Informasi diperoleh Ameks.Fajar.Co.Id, aksi tutup jalan utama Jenderal Sudirman, dilakukan sebagian warga setelah beredar informasi sudah ada status hukum jabatan kepala pemerintahan adat atau Raja.
Informasi liar itulah yang memantik sebagian warga melakukan aksi protes dengan melakukan pemalangan jalan, pada Rabu (6/12/2023) malam sekira pukul 21.30 WIT.
Aksi pemalangan ruas jalan berlangsung beberapa jam, dan baru di buka sekira pukul 23.30 WIT setelah Walikota Ambon, Boedewin Wattimena, turun menemui warga.
Walikota Ambon tidak menjelaskan panjang lebar, namun Ia meminta warga untuk menemuinya di balai kota untuk membicarakan persoalan masalah kepala pemerintahan negeri Batu Merah.
" Besok (Kamis-red) jam 11.00 temui saya di Balai Kota untuk kita bicarakan masalah ini," kata Boedewin, singkat.
Sementara, Rasyid Walla, Sekretaris Saniri Negeri, mengatakan aksi spontan dari kubu mata rumah Nurlette dilakukan, setelah beredar informasi sengketa pemerintah negeri ini sudah selesai di tangan Pemerintah Kota Ambon.
" Sehingga warga spontan melakukan blokade jalan. Karena masalah ini belum memiliki status hukum dari Pemerintah Kota Ambon, tapi tiba-tiba beredar informasi masalah ini sudan selesai," kata Rasyid Walla. (elias rumain)