AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID -Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, optimis menurunkan angka stunting hingga dibawah 14 persen bakal tercapai di 2024. Ini akan terwujud berkat kerja keras dari seluruh elemen, terutama pada kader pos pelayanan terpadu (posyandu) dan bina keluarga balita (BKB).
"Target 14 persen angka stunting di Kota Ambon itu harus tercapai, sebab itu juga target nasional. Nah upaya akan kita lakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh terutama kader. Olehnya itu insentif kader ini juga akan kita naikkan di tahun depan,"kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena.
kepada wartawan disela-sela kegiatan temu kader Posyandu dan BKB, di ruangan convencention center Maluku City Mall (MCM), kemarin, Wattimena, mengatakan insentif yang didapati oleh para kader saat ini sangat kecil, bila dibandingkan dengan kerja keras dari mereka dalam memerangi stunting ini.
"Kita akan naikkan dari Rp100 ribu per orang per bulan menjadi Rp200 ribu mulai 2024. Hal itu setelah kita melakukan diskusi dengan tim anggaran Kota Ambon, maka disepakati di tahun 2024 akan ada kenaikan insentif kader posyandu sebagai bentuk apresiasi," ujarnya.
Dikatakan, menaikan insentif tersebut untuk memotivasi kader posyandu agar bekerja lebih baik, terutama menangani stunting di daerah ini.
"Pemkot Ambon sangat menghargai kerja keras para kader, kami berharap melalui berbagai upaya yang dilakukan kapasitas para kader akan meningkat dan termotivasi konsisten bekerja menurunkan prevalensi stunting di Ambon," jelasnya.
Wattimena mengaku, tanggungjawab para kader untuk memastikan kualitas SDM generasi muda di Ambon baik, harus dimulai sejak bayi dalam kandungan ibu.
"Selain itu, usia tumbuh kembang anak yakni usia 0-3 tahun merupakan usia ideal bagi orang tua dalam mengasuh karena dibutuhkan perhatian bukan hanya orang tua tetapi juga kader posyandu dan BKB,"ujarnya.
Ditegaskan, para kader posyandu mendedikasikan diri untuk kepentingan besar menciptakan SDM generasi bangsa.
"Bayangkan jika tidak ada kader maka kita akan kesulitan, sehingga tugas ini juga harus dibarengi ketepatan dalam memberikan insentif bagi kader,”timpalnya.
Selaim itu kata dia, 1.600 kader posyandu dan BKB di Ambon setiap bulan menerima insentif dengan jumlah yang sangat kecil.
"Jumlah insentif tidak sebanding dengan tugas para kader yang mendampingi tumbuh kembang anak di posyandu, sehingga atas dukungan Pak Penjabat Wali Kota maka di tahun depan insentif mengalami kenaikan," pungkaanya.(ars hehanussa)