Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Aksi demonstrasi terpaksa dilakukan tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat dan dokter di RSUD Haulussy. Mereka menuntut hak-hak yang selama ini tidak dibayarkan pihak rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Maluku itu.
Demo digelar sejak pukul 8.40 WIT, di pelataran RSUD Haulussy. Aksi dilakukan, setelah negosiasi soal hak-hak para tenaga medis ini dengan pihak rumah sakit, buntu. Rumah sakit hingga kini belum juga menjalankan kewajibannya kepada tenaga kesehatan.
“Aksi masih berjalan. Banyak hak kami yang belum dibayarkan pihak rumah sakit. Ini sudah cukup lama, dan semua sudah kami bicaravan dengan pihak rumah sakit, tapi tetap tidak ada solusinya,” kata salah seorang perawat kepada ameks.fajar.co.id, Senin (18/12/2023).
Para tenaga medis ini membawa spanduk, yang bertuliskan terkait dengan hak-hak mereka yang belum dibayarkan. Kata tenaga medis ini, pihak rumah sakit sudah lama mengabaikan kewajibannya kepada dokter umum, dokter spesialis, maupun tenaga perawat.
Ada sejumlah hak yang mereka tuntut, diantaranya, Jasa pelayanan tenaga kesehatan (Nakes) yang belum dibayarkan selama tahun 2021 hingga 2023 atau 2 tahun dan delapan bulan.
Kemudian BPJS dari tahun 2020 hingga 2023 atau 3 tahun 8 bulan, dan tunjangan Covid-19. Selain itu, tunjangan penghasilan pegawai (TPP) yang tidak ada standar baku, uang transport dokter umum dan dokter spesialis non ASN selalu dipersulit.
Para dari dokter spesialis, dokter sub spesialis, dan seluruh Nakes RSUD Haulussy Ambon, dalam aksi itu mengaku prihatin dengan keadaan rumah sakit. Management rumah sakit yang amburadul, menjadi salah satu penyebab hak-hak Nakes tidak dibayarkan. (yani)
Para dari dokter spesialis, dokter sub spesialis, dan seluruh Nakes RSUD Haulussy Ambon, dalam aksi itu mengaku prihatin dengan keadaan rumah sakit. Management rumah sakit yang amburadul, menjadi salah satu penyebab hak-hak Nakes tidak dibayarkan. (yani)