Mabes Polri Bentengi Ratusan Santri di Ambon dari Ideologi Radikal

  • Bagikan
radikalisme
Kombes Kamal Bahtiar, Baintelkam Mabes Polri saat memberikan pemahaman kepada ratusan santri, Senin (18/12/2023).

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Untuk membentengi generasi muda dari ideologi radikal, ratusan santri/ santriwati serta tenaga pengajar di yayasan pendidikan Nurul Ikhlas, ikut sosiliasi kamtibmas dan wawasan kebangsaan dari Mabes Polri.

Sosialisasi digelar di Yayasan Pendidikan Nurul Ikhlas, kawasan Air Besar Ahuru, Desa Batu Merah, Kota Ambon, Maluku, Senin (18/12/2023). Ini dilakukan agar terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan damai di wilayah provinsi Maluku.

Kombes Kamal Bahtiar, Baintelkam Mabes Polri, menyampaikan, sosialisasi wawasan kebangsaan yang digelar ini bertujuan untuk membentengi diri generasi muda dari pengaruh intoleransi, radikalisme dan terorisme. Kata dia, langkah ini dilakukan agar terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif khususnya di provinsi Maluku.

Dalam sosialisasi, sejumlah materi mengenai permasalahan kamtibmas disampaikan guna menjadi bekal pengetahuan agar para santri/santriwati, termasuk para guru dapat membentengi diri dari persoalan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Termasuk dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di lingkungannya.

"Kami berharap dengan sosialisasi ini diharapkan generasi muda kita ini tidak masuk dalam kelompok-kelompok atau jaringan intoleransi, radikalisme maupun terorisme," harapnya.

Upaya pencegahan dari paham-paham radikal, kata Kombes Kamal, akan terus dilaksanakan. Sebab, banyak generasi muda yang terpapar dengan kelompok-kelompok radikalisme baik lewat medsos dan buku-buku kajian dari kelompok radikal.

"Sosialiasi ini agar adik-adik kita bisa paham, dan tidak mudah untuk direkrut oleh kelompok-kelompok radikal," ungkapnya.

Kepala Sekolah MTs Nurul Ikhlas, Rahmawati Syauta, yang mewakili Ketua Yayasan Pendidikan Nurul Ikhlas dalam sambutannya menyambut baik kegiatan sosialisasi tersebut.

"Kami menyampaikan terima kasih pihak Mabes (Polri) mau bekerjasama dengan kami untuk memberikan pengetahuan atau sosialisasi terkait wawasan kebangsaan," kata Rahmawati.

Menurutnya, dalam proses pembelajaran, Yayasan Pendidikan Nurul Ikhlas tetap mengedepankan kurikulum berkelanjutan, yaitu K13 dan Merdeka.

"Dan kami melihat wawasan kebangsaan ini juga penting diterapkan di Yayasan Pendidikan Panti Asuhan. Dan kami berharap kami tetap berlandaskan ideologi Pancasila dan NKRI. Kami juga mohon dukungannya untuk bisa mencerdaskan anak bangsa," harapnya.

Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan deklarasi Yayasan Nurul Ikhlas Maluku menolak dengan keras paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.(yani)

  • Bagikan

Exit mobile version