Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Pemerintah Provinsi (Perov) Maluku, akan mendapatkan bantuan penambahan armada kapal pengeruk sampah dari Non Governmental Organization (NGO) yang bernama The Sea Cleaner (TSC), asal Negara Prancis, tahun 2024.
“Kapal kurang lebih seharga Rp6 Miliar tersebut akan diberangkat ke Negara Indonesia dengan Via Surabaya, pada Bulan Maret sampai dengan April,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLPH) Provinsi Maluku, Roy C. Siauta, di ruang kerja, Sabtu (13/1/2024).
"Jadi terkait dengan Peralatan untuk penanganan sampah di Maluku direncanakan tahun 2024 ini kita mendapat bantuan kapal pengeruk sampah dari NGO bernama Sea Cleaners dari Prancis. Dan Desember kemarin kita sudah rapat pertemuan dengan perwakilannya NGO, MR Antony. Dan kapal itu akan diberinama Kapal Teluk Ambon," ungkap Roy.
Kapal tersebut kata Roy, dipastikan akan tiba di Kota Ambon pada bulan Juni sampai Juli. Sebab akan diberangkatkan dari Kota Surabaya pada Maret sampai dengan April.
"Rencana kapal itu akan selesai dibangun pada Bulan Januari sampai Februari, kemudian akan diberlayarkan ke Indonesia via Surabaya itu Maret sampai April. Setelah dari Surabaya rencananya akan di layarkan ke Ambon itu pada Juni sampai Juli itu sudah tiba di Ambon," terangnya.
Dijelaskan Roy, NGO The Sea Cleaner (TSC), merupakan sebuah organisasi yang bersifat tidak mengutamakan keuntungan, dan bergerak di bidang kemaslahatan dan lingkungan.
"Selama ini kan pak Gubernur sangat antusias untuk mendorong Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan usulan sarana prasarana itu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yang terakhir juga kami menyampaikan proposal kepada Kementerian Keuangan kemudian ke badan pengelola anggaran lingkungan hidup di kementerian keuangan namun semuanya belum terealisasi," jelasnya.
Roy mengatakan, Desember 2023, didatangi oleh MR Antony, dan menyampaikan, Provinsi Maluku khususnya, Kota Ambon akan mendapatkan bantuan satu buah kapal pengeruk sampah.
"Jadi di Indonesia ini baru ada dua kapal. satu di Bali teluk Benoa dan satunya lagi di Kota Ambon yang akan ditempatkan di Teluk Kota Ambon," akuinya.
Kedatangan kapal ini, kata dia, untuk sementara akan didampingi beberapa bulan oleh Mr Antony, sampai sumberdaya manusia kita bisa lepas untuk operasionalnya sendiri.
"Nah, jadi harapan kami itu bisa menjawab tantangan atau persoalan yang selama ini kita hadapi, sebab
sampah di Teluk Ambon ini tidak bisa diatasi. Oleh karena itu, mudah-mudahan dengan adanya kapal ini perlahan tapi pasti Teluk Ambon bisa pulih bersih dari sampah,' cetusnya. (jardin papalia)