Anggota DPRD Ambon Jual Proyek Pemerintah, Proyeknya Justru Bermasalah

  • Bagikan
proyek aspirasi DPRD Ambon
Proyek aspirasi anggota DPRD Kota Ambon, yang diduga bermasalah.

Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Proyek pembangunan jalan lapisan penetrasi (Lapen) di Galunggung bermasalah. Anggota DPRD Kota Ambon berinisial GM, mengaku itu proyek aspirasinya yang kemudian diperjualbelikan ke kontraktor.

Proyek yang dibiayai dengan dana aspirasi milik anggota DPRD dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dibangunan di Galunggung, RT 006, RW 008, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, kota Ambon.

Proyek yang kemudian diperjualbelikan ke kontraktor ini, pekerjaannya asal asalan alias amburadul. Matrerial yang dipakai tidak sesuai Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) yang sudah ditetapkan Dinas PUPR Kota Ambon.

"Proyek pengaspalan jalan di Galunggung ini tidak sesuai, yang menjadi problem adalah konstruksi material tidak sesuai dengan kualitas jalan,” ungkap salah satu warga, kepada ameks.id, Jumat (9/2).

Sumber yang juga paham ilmu konstruksi ini, menjelaskan, material yang digunakan untuk pengaspalan jalan juga tidak sesuai RAP. Kata dia, seharusnya Lapen ini mengunakan batu 5-7 atau 3-5 namun yang terjadi mengunakan batu 2-3 lebih dominan.

“Ini jelas hanya untuk mengambil untung. Perbedaan jenis material dengan yang diminta sesuai RAP, juga berimplikasi harga per satuan. Yang 5 - 7 itu lebih mahal ketimbang 2 - 3, karena itu, kontraktor pasti untung,” kata sumber ini.

Terkait konsekwensi dari penggunaan batu 2 - 3, sumber ini mengungkapkan, tentu akan berdampak pada kualitas jalan yang dibangun. Jalan itu, lanjut dia, akan cepat rusak, karena memang material tak cocok.

Sampai kemarin, proyek tersebut masih dikerjakan dengan Menggunakan material yang tak sesuai dengan RAP. Dinas PUPR Kota Ambon juga tak terlihat di lokasi pekerjaan, untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan gang tersebut.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Ambon GM, saat dihubungi terkait proyek pengaspalan jalan di Galunggung membenarkan proyek itu dibiayai lewat dana aspirasinya.

"Itu aspirasi beta (saya), tapi beta sudah jual ke kontraktor", kata Gunawan Mokhtar lewat sambungan selulernya.

Ditanyai terkait siapa kontraktor yang menanganinya, dirinya mengelak. Bahkan dia mengaku, kalau tidak tau siapa kontraktor yang mengerjakan proyek aspirasinya tersebut. (tim)

  • Bagikan

Exit mobile version