AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID — Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Penggugat Korupsi bersama sejumlah Para Guru berdemonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku. Mereka meminta segera memanggil Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng), Rakib Sahubawa terkait dan sertifikasi guru.
Rakib diduga telah melakukan tindak pidana kasus korupsi Dana Sertifikasi Guru Malteng sebanyak Rp31 miliar. Dana ini berasal dari dana sertifikasi selama triwulan 3 dan 4 tahun 2023.
Aksi yang berlangsung, Senin (25/2/2024) sekira pukul 10.00 wit itu di kawal ketat oleh aparat kepalosisan. Salah satu orator, Anjas Hanubun dalam orasinya meminta Kejati untuk memanggil Pj Bupati dan dinas-dinas terkait untuk segera menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas.
"Patut di pertanyakan, uang ini dikemanakaan, apakah dijadikan untuk anggaran politik. Ini bukan lagi menjadi rahasia tapi sudah jadi perbincangan di kalangan masyarakat," teriak Anjas dalam orasinya.
Anjas, mengatakan perlakuan Rakib telah mencederai loyalitas para guru yang berjumlah 100 lebih orang ini, dan juga Kabupaten Maluku tengah.
Sedihnya, kata massa, para Guru yang telah mengabdi di Maluku Tengah bertahun-tahun, namun hak mereka dalam bentuk dana sertifikasi belum juga dibayarkan oleh Pemerintah.
"Pj Bupati Malteng harus di panggil. Kejati Maluku harus aktif untuk menegakan hukum di Malteng. Kasihan para guru disana, hak mereka di Korupsi," kata pendemo.
Aksi demo yang dikoordinatori oleh, Rauf Pellu itu mengatakan, anggaran Rp31 miliar untuk dana sertifikasi itu telah di cairkan di Maret 2023, dan akan dibagikan ke para Guru di Bulan November.
Diketahui, sebelum di kantor Kejati Maluku, para pendemo lebih awal berorasi didepan Gong Perdamaian Dunia. Mereka di kawal ketet aparat Kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease.(jardin papalia)
