Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Perempuan Maluku bikin sejarah baru dalam pentas politik lokal maupun nasional, dengan mengirimkan enam srikandi ke Senayan. Mereka masing-masing tiga Calon anggota DPD, dan tiga calon anggota DPR RI.
Keenam perempuan itu, adalah Miratih Dewaningsih, Novita Anakotta, dan Ana Latuconsina untuk kursi DPD RI. Sementara Widya Pratiwi Ismail dari PAN, Saadiah Uluputty dari PKS, dan Mercy Barends dari PDIP untuk tiga kursi DPR RI.
Berdasarkan hasil penghitungan perolehan su-ara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang masukan di website pemilu2024.kpu.go.id per Kamis (29/2/2024) pukul 18.00 WIT, jumlah perempuan anggota DPD dan DPR dapil Maluku berpeluang terus bertambah menjadi enam orang dari lima orang saat ini atau periode 2019-2024.
Data sementara tersebut menunjukkan, tiga caleg DPR perempuan periode 2024-2029 yang berpotensi lolos adalah Widya Pratiwi dengan memperoleh 44.262 pribadi, dan aku- mulasi suara caleg dan partai 47.857.
Kemudian, Saadiah Uluputty (PKS) suara pribadi 26.462, dan akumulasi suara caleg dan partai 35.193, dan Mercy Barends (PDIP) 23.524 suara pribadi, dengan akumulasi suara caleg dan partai 33.626.
Caleg laki-laki yang berpeluang lolos adalah Hendrik Lewerissa dari Gerindra dengan suara pribadi 32.077, dan akumulasi suara caleg dan partai 40.530.
Tiga calon anggota DPD perempuan juga memiliki peluang yang sama, karena berada pada posisi empat besar perolehan suara terbanyak sementara. Novita Anakotta 73.293 suara, Anna Latuconsina 45.523 suara, dan Mirati Dewaningsih 42.862 suara. Bisri As Shiddik Latuconsina berada di peringkat empat dengan memperoleh 33.316 suara.
Pengamat politik Universitas Pattimura, Said Lestaluhu mengatakan, fenomena terpilihnya caleg perempuan dari dapil Maluku sudah terjadi pada pemilihan anggota legislatif beberapa periode sebelumnya.
Bahkan, pada Pileg 2019, tiga calon anggota DPD terpilih adalah perem-puan, yaitu Anna Latuconsina, Miratih Dewaningsih dan Novita Annakota. Menurut Said, hal ini menunjukkan bahwa pemilih di Maluku cenderung memilih calon anggota DPD dan DPR perempuan daripada laki-laki.
"Kalau saya lihat ada fenomena menarik yang kita sebut dengan politik feminisme yang artinya bahwa ternyata pemilih cenderung memilih kaum perempuan. Jadi, di DPD itu ada 3 perem- puan, dan di DPR juga ada 3 perempuan yang lolos,”kata Said kepada Ambon Ekspres di ruang kerjanya, Selasa (27/2/2024).
Fenomena menarik lainnya dari Pemilu 2024, khusus pemilihan anggota legislatif di Maluku, lanjut Said, ialah muncul caleg baru Widya Pratiwi yang mendulang suara terbanyak sementara, dan berhasil menggusur petahana dari Nasdem, Abdullah Tuasikal.
“Memang salah satu yang unik adalah ibu Widya, karena beliau banyak melakukan aktivitas sosial dan sangat direspon positif oleh masyarakat luas. Beliau terpilih sebagai pendatang baru mestinya kan tertatih-tatih berada pada urutan ke-4, tapi berasa pada posisi pertama. Ini memang sesuatu yang sangat fenomenal,”jelas dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FI- SIP) Unpatti itu.
Terlepas dari caleg perempuan atau laki-kaki terpilih, yang terpenting menurut Said, mereka harus menggunakan hak dan we- wenangnya secara maksimal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di DPR dan DPD.
Ia berharap, para senator dan legislator tersebut ditempatkan pada komisi-komisi yang berhubungan langsung dengan kepentingan Maluku.(tajudin buano)