Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah politisi, birokrat hingga pengusaha mulai muncul digadang-gadang bakal bertarung dalam pemilihan wali kota (Pilwakot) dan wakil wali kota ambon 2024. Pengamat memprediksi, kemungkinan akan ada tiga hingga empat pasangan.
Dalam Pilwakot Ambon, dua partai besar, PDIP dan Golkar selalu mendominasi persaingan merebut kursi Walikota Ambon. Sejak reformasi, kader PDIP Jopy Papilaja menjabat dua periode, sementara kader Golkar Richard Louhenapessy juga menjabat dua periode.
Kali ini selain politisi, nama dari kalangan birokrat Pemerintah Kota Ambon justru lebih menguat. Pejabat Walikota Bodewin Wattimena, Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse, disebut bakal bertarung di November 2024 ini.
Selain itu, ada birokrat dari Pemerintah Provinsi Maluku, yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Sandi Wat-timena. Sementara para politisi yang dikabarkan maju yakni, Jantje Wenno dari Partai Perindo.
Kemudian Michael Wattimena dari Partai Demokrat, Viktor A. Loupatty dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Richard Rahakbauw dan Elly Toisuta dari Golkar, Lucky Wattimuri dari PDIP, dan Sekretaris Wilayah PPP Maluku Rovik Akbar Afifudin.
Pengamat Politik asal Universitas Pattimura Ambon, Paulus Koritelu, kepada Ambon Ekspres, Kamis (21/3)mengatakan, fenomena politik akan semakin menarik di Pilwalkot 2024. Menurutnya, dua poros baru yang akan mengganggu dominasi PDIP-Golkar di Pilwalkot Ambon berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Nasdem.
“Makanya itu saya katakan bahwa kemungkinan head to head di Pilwalkot tidak mungkin terjadi. Kemunculan dua poros baru akan membuat tiga atau empat pasangan,”katanya.
Dijelaskannya, Nasdem dan Gerindra dikatakan sebagai dua poros baru yang akan ganggu dominasi PDIP- Golkar di Pilwalkot, didasari pada hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari lalu.
“Hasil Pileg kemarin itu, Nasdem berhasil raih kursi ketua DPRD, Gerindra sebagai partai pemenang Pilpres juga meraih kursi wakil Ketua DPRD Maluku, membuat mereka akan jadi poros baru di Pilwalkot. Partai lain menyesuaikan,”jelasnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan, koalisi partai berdasarkan hasil Pileg 2024, dan ketika PDIP ditinggal Gubernur Maluku Murad Ismail, bahwa “Moncong Putih” secara khusus memiliki hak penuh untuk menentukan pilihan politiknya.
“Saya bisa memperkira- kan kerasnya pertarungan yang akan terjadi misal- nya antara pak Bodewin, Sandi Wattimena, Agus Ririmasse, dan Jantje Wenno,”ujarnya.
Dia menilai, PDIP pada Pilwalkot menjadi ‘seksi' yang akan direbut dengan sangat luar biasa. Para kandidat akan mencari perhatian sedemikian rupa dengan berbagai dalih dan argumentasi guna menarik perhatian PDIP.
“Saya melihat PDIP hampir pasti tidak akan berkoalisi dengan Golkar, karena itu tidak biasa terjadi di dalam politik Maluku apalagi Kota Ambon,”paparnya.
“Golkar pun demikian. Tidak mungkin satu koaliisi dengan PDIP dan mengusung seorang kader. Golkar akan mengambil peran penting begitu juga PDIP, yang lain akan menyesuaikan,”sambungnya.
Namun, dengan fenomena politik pasca Pemilu 2024, seperti kemunculan Gerindra kemungkinan akan menjadi poros baru untuk memberi warna tersendiri bagi PDIP dan Golkar.
“Kemungkinan bukan dua calon, tapi bisa tiga atau empat. Kalau dengan perolehan kursi di DPRD Kota Ambon. Apalagi Nasdem yang sekarang jadi ketua DPRD Kota,” tegasnya lagi. (zainal patty)