Ambon, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Untuk memberikan jaminan kesejahteraan bagi para nelayan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, memberikan Anjuran Tunai Mandiri (ATM) Kartu usaha perikanan (Kusuka), bagi ribuan nelayan yang ada di Kota Ambon.
kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon, Feberian Maail mengungkapkan, pihaknya telah memberikan ATM Kusuka bagi 4000 nelayan, pembudidaya dan pelaku usaha perikanan yang berada di Kota Ambon.
“Sampai dengan kemarin, sudah sekitar 4.000 nelayan, pembudidaya dan pelaku usaha ikan sudah kita berikan Kartu Usaha Perikanan atau Kusuka itu,” kata dia, kepada wartawan diruang kerjanya, Selasa (26/3).
Menurutnya, Kartu usaha Perikanan itu diberikan kepada ada 4 kelompok yang bergerak dibidang perikanan itu. Pertama untuk perikanan tangkap nelayan. Kedua kategori budidaya ikan kolam-kolam air tawar, maupun di laut dengan keramba jaring apung yang sering dilihat di Teluk Ambon.
Ketiga itu pengolah hasil perikanan, dia juga dianggap pelaku usaha. Siapa itu pengolah ? orang-orang yang mengolah hasil perikanan dari bahan mentah menjadi bahan jadi contoh pen- golah ikan nugget ikan, bakso ikan abon ikan.
“Keempat itu, katagori pemasak hasil perikanan jibu jibu atau di Ambon lebih dikenal dengan papa lele, atau penjual ikan asar itu,”paparnya.
Dikatakan, ATM Kusuka itu merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, kepada seluruh nelayan yang ada di Indonesia, termasuk Kota Ambon.
“Program inikan merupakan kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tahap pertama kami telah membagikan kartu ATM
Kusuka bagi 4.000 nelayan dan pelaku perikanan di lima kecamatan di Kota Ambon,” kata dia.
“Jadi semua itu jaringan pelaku usaha itu dibidang perikanan kami sebut sebagai pelaku sudah perikanan, karena itu banyak orang yang juga mungkin pelaku usaha, tapi tidak mendaftarkan diri satu data KKP itu, sehingga bisa saja banyak yang tidak tercatat,” jelasnya.
Dijelaskan, kartu usaha perikanan ini memiliki tiga fungsi yakni, pertama sebagai identitas tunggal pelaku usaha yang tervalidasi secara online.
“Kemudian memberikan kemudahan akses layanan jasa perbankan, dan ketiga, sebagai sarana yang efektif untuk menentukan kebijakan serta monitoring dan evaluasi program pemerintah,” urainya.
Maail mengaku, kemudahan dari layanan jasa perbankan melalui jaringan kerja BRI yang tersebar sehingga memungkinkan seluruh penerima Kusuka, dapat menikmati fasilitas layanan jasa perbankan dan permodalan usaha hingga pelosok di remote area.
“Keistimewaan ATM Kusuka adalah tidak ada biaya perawatan ATM dan biaya administrasi, sehingga tidak ada pemotongan setiap bulan. Nelayan dapat menyetorkan uangnya sekecil-kecilnya Rp5.000 dan dan tidak terbatas nominal besaran,” bebernya.
Selain itu, lanjut dia, proses menabung atau penyetoran juga bisa dilakukan di agen BRI terdekat.
“Jadi pelayanan bagi pemegang ATM Kusuka ini tujuannya untuk membantu dan mempermuda bagi para nelayan itu,” pungkasnya. (ars hehanussa)