AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Kunjungan Murad Ismail (MI) ke kantor sekretariat DPP-PKS, di Jakarta, dipastikan tidak ada kaitan dengan rekomendasi ke Mantan Gubernur Maluku itu untuk Pilkada Pilkada Serentak, 27 November 2024.
Kedatangan Murad Ismail di DPP-PKS yang berlokasi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4), itu dalam kapasitas sebagai tamu undangan Halal Bi Halal dan sekaligus tasyakuran Milad ke-22 PKS yang digelar DPP PKS.
"Foto yang beredar di media sosial dan sebagainya, itu hanya kunjungan bisa dan silaturahmi bisa. Belum ada finalisasi menjatuhkan dukungan secara politik kepada bakal calon Gubernur oleh DPP PKS," ujar Abdul Gani Lestaluhu, Sekretaris DPW PKS Maluku meluruskan kunjungan Murad ke markas DPP PKS bertemu, Ahmad Syaikhu, selaku presiden PKS.
Saat itu, DPP PKS menggelar Halal Bi Halal, dan mengundang banyak orang baik ketua-ketua DPW, beberapa kepala daerah termasuk Murad Ismail juga di undang dalam kegiatan Halal Biihalal tersebut.
"Jadi momentum ini di manfaatkan pak Murad untuk betemu presiden PKS. Jadi isu terkait beredar foto yang kemudian dikaitkan dengan dukungan politik ke bakal calon (Murad Ismail) itu tidak benar. Proses penjaringan dan penyaringan bakal calon masih terus berlangsung, ujar Lestaluhu.
Abdul Gani Lestaluhu, yang juga selaku ketua tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Maluku, ini memastikan proses yang Tengah berjalan dipastikan Lestaluhu, akan dilakukan secara profesional dan tentu merujuk pada panduan 06 tahun 2021 DPP PKS.
Dan sampai saat ini, kata dia, sejak pembukan pendaftaran 20 April lalu, Murad Ismail, dipastikan juga belum mengikuti proses pendaftaran di DPW PKS Maluku. Dan yang baru mengambil formulir pendaftaran yakni, Hendrik Lewerissa, dan Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina.
" Pendaftaran sudah kita buka sejak 20 April kemarin, dan baru Dua orang yang mendatar pak Hendrik dan pak Said. Dan Insya Allah, nanti di tanggal 5 sampai 10 Mei akan kita lakukan proses penyaringan sesuai rujuan panduan 06 tahun 2021 DPP PKS. Jadi sekali lagi isu berterkaitan foto beredar tidak ada kaitannya dukungan politik ke bakal calon, itu belum final, semuah masih berproses," jelas Lestaluhu, dalam keterangannya, Minggu (28/4).
Lestaluhu menjelaskan, proses penjaringan dan penyaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, alurnya dimulai dari struktur partai dari tingkat DPC, DPD, DPW, DPP. Begitu juga dengan seluruh kader partai akan dimintai pendapat yang kemudian menjadi pertimbangan untuk dukungan politik ke bakal calon.
"Untuk itu, seluruh bakal calon memiliki kans, peluang yang sama di PKS untuk mendapat rekomendasi. Yang penting semua bakal calon mengikuti ritme dan alur mekanisme yang berlaku di PKS. Jadi apa yang terjadi saat ini, berkaitan dengan foto beredar kami anggap hanya sebatas dinamika politik yang terjadi jelang Pilkada," cetus Abdul Gani. (ERM).