Nobar Film Glenn Fredly The Movie, Kapolda Maluku: Jaga Kebhinekaan

  • Bagikan
Film Glen Fredly
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif usai Nobar film Glen Fredly. (Foto by elias/ ameks)

Ambon,AMEKS.FAJAR.CO.ID.- Keluarga besar Polda Maluku gelar nonton bareng (Nobar) film "Glenn Fredly The Movie" di bioskop XXI Ambon City Center (ACC), Passo, Kota Ambon, Selasa (7/5/2024) malam.

Nobar Film “Glenn Fredly The Movie”, yang menceritrakan kisah cinta, keluarga dan perjalanan karier musisi tana air asal Maluku, almarhum Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly dalam dunia musik itu, dihadiri Kapolda, Irjen Pol. Lotharia Latif.

Jajaran pejabat utama (PJU) Polda Maluku dan para istri, dan turut dihadiri puluhan siswa sekolah Bintara Polri (SEBA) SPN Polda Maluku dan insan pers.

Usai Nobar film kisah Glenn Fredly diperankan aktor, Marthino Lio, Kapolda berujar Nobar digelar keluarga besar Polda Maluku sebagai bentuk apresiasi terhadap produksi film "Glenn Fredly The Movie".

"Dan hari ini (Selasa-red) sengaja, kami dari Polda Maluku memberikan apresiasi atas produksi Film, Glenn Fredly The Movie, dan ini sebenarnya tidak hanya sekedar hiburan tetapi sebetulnya menginspirasi kita semua," ujar Kopolda.

Diakui Kapolda film yang disutradarai Lukman Sardi, esensinya membawa pesan kebersamaan dalam menjaga kedamaian, terkusus Maluku, kota Ambon sebagai ibu kota Provinasi untuk semakin baik dan maju kedepan.

"Dan kita sebetulnya memiliki banyak Glenn baru di Maluku ini, kota Ambon khususnya. Melalui seni, budaya, lagu. Esensinya kalau kita ikuti tadi bagaimana menjaga Maluku, Ambon dan menjaga kebersamaan dan kedamaian. Semangat itulah yang perlu kita jaga," kata Kapolda.

Khusus, siswa Sekolah Bintara Polri SPN Polda Maluku dilibatkan menonton film ini secara bersama, diakui mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mereka juga punya wawasan bahwa banyak talenta-talenta hebat di Ambon dari berbagai aspek.

"Ambon sebagai city of music, dengan musik menyatukan semua perbedaan - perbedaan, kita harus jaga kebhinekaan itu. Jadi kita harus melihat persepektif, pandangan dari kesamaan. Jangan hanya melihat perbedaan itu untuk menjadikan kita akhirnya selalu bertikai, berkonflik dan kita akan selalu tertinggal dibanding daerah lain," demikian Kaplolda.(Elyas Rumain)

  • Bagikan

Exit mobile version