AMBON, AMEKS.FAJAR.CO.ID - Ketegangan terjadi di depan Matahari Swalayan, Foodmart, dan KFC Ambon Plaza (Amplaz), antar pegawai dan ratusan pedagang. Pedagang meminta mereka menutup gerainya, sebagai bentuk dukungan terhadap aksi yang dilakukan.
Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL), Senin (20/5/2024), melakukan aksi damai untuk memboikot Amplaz selama tiga hari. Dengan harapan ada tanggapan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Pihak PT. MMG selaku pengelola.
Dari Pantauan Ambon Ekspres di lokasi sekira pukul 11.30 WIT, ratusan PKL juga menyerbu Swlayan Foordmart, Swalayan Matahri hingga KFC yang berada di lantai 1 dan lantai 2, yang masi berjualan. Mereka meminta pihak tersebut untuk segera menutupi Swalayannya.
Tak hanya Swalayan Foodmart dan Matahari, mereka juga meminta pihak KFC untuk berhenti berjualan. Namun dari pihak Swalayan Matari menegaskan akan berhenti berjualan hanya sehari saja. Selanjutnya mereka akan kembali beraktivitas seperti biasa.
Aksi itu dilakukan h PKL sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga sewa lapak yang diterapkan PT. Multi Guna Modern (MMG) yang tak wajar.
Koordinator aksi Pedagangan Amplaz, Edison Wamluloli mengatakan kedatangan mereka hanya untuk meminta kedua bela pihak harus memperhatikan nasib hidup para pedagang Amplaz. Jangan berpihak sendiri-sendiri.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak Pemkot dan PT. MMG untuk menjelaskan soal kenaikan harga lapak yang awalnya Rp. 40 juta sekarang naik sampai Rp. 600 juta.
Sementara kata Edison, Pejabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena menyampaikan, kenaikan harga toko di Amplaz itu hany 5 persen.
"Lalu 5 persen ini dapat dari mana. Sedangkan harga awalnya itu Rp. 40 Juta, lalu kenaikan mencapai Rp. 600 Juta. Lalu 5 persennya dapat dari mana," ungkap Edison mengukip pernyataan Pj Walikota Ambon Bodewin Wattimena. (jardin papalia)